Di Maktab tersebut terdapat 2.880 jamaah haji.
Petugas Layanan Bimbingan Ibadah Iyong Sahrial menyebut sekitar 30 persen jamaah lanjut usia (lansia) dan jamaah risiko tinggi (risti) di Maktab 66 meminta dibadalkan lontar jumrohnya. Di maktab tersebut terdapat 2.880 jamaah haji.
“Di maktab 66 ini lumayan jauh (8,6 Km) kalau menuju jamaratnya. Cuaca di Mina juga sedang kurang baik. Telah disarankan bagi lansia dan jamaah risiko tinggi untuk mewakilkan lempar jumrahnya. Kalkulasinya sekitar 30 persen. Ketua kloter sudah mencatat orang-orang yang akan dibadalkan dan siapa yang akan membadalkannya,” kata Iyong, Kamis (29/6/2023).
Selanjutnya, bagi jamaah yang dibadalkan, mereka akan mendapatkan informasi soal kesudahan badal lontarnya dan diminta untuk potong rambut oleh ketua rombongannya masing-masing.
“Sebagai tanda bahwa sudah dibadalkan lempar jumrahnya, jamaah akan diminta potong rambut,” ujar Iyong.
Sebelumnya, kata Iyong, pada 10 Dzulhijjah sampai sangat banyak jamaah lansia dari maktab 66 yang memaksakan diri untuk pergi ke jamarat. Selepas pulang, sebagian ada yang lemas dan sebagian lain tersesat saat menuju tendanya.
“Kemarin jamaah lansia banyak yang ikut saat jumrah Aqabah. Kami memantau dari tim, termasuk tim kesehatan dan EMT,” kata Iyong.
Diketahui Maktab 66 yang berada pada Ad Hoc 10 itu ditempat oleh delapan kloter, yaitu SOC 46 sampai SOC 53. Maktab ini berada di wilayah puncak gunung Mina. Jamaah harus melewati jalan yang mendaki untuk bisa sampai di tenda penginapannya.