5 Amalan Sunnah Bulan Dzulhijjah

5 Amalan Sunnah Bulan Dzulhijjah

Berikut ini adalah 5 amalan sunnah bulan Dzulhijjah. Bulan ini termasuk bulan yang istimewa dalam kalender Islam. Selain menjadi bulan yang penuh berkah, Dzulhijjah juga memiliki keistimewaan karena di dalamnya terdapat ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang mampu.

Lebih jauh, Dzulhijjah termasuk dalam asyhurul hurum—bulan haram—, sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Nabi Saw bersabada;

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ  وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى  وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada Akhirah dan Sya’ban.” 

5 Amalan Sunnah Bulan Dzulhijjah

Namun, bagi kita yang tidak melaksanakan ibadah haji, masih banyak amalan-amalan yang dapat kita lakukan untuk memperbanyak pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di antara ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Dzulhijjah adalah sebagai berikut;

Pertama, Melakukan ibdah haji dan umrah bagi orang muslim yang mampu. Ibadah haji dan umrah ini termasuk amalan yang paling utama untuk dikerjakan di bulan Dzulhijjah bagi orang yang mampu. Rasulullah SAW bersabda;

العمرة الى العمرة كفارة لمابينهما والحج المبرور ليس له جزاء الا الجنة

 “Satu umrah ke umrah yang lain menghapuskan (dosa) yang dilakukan di antara kedua-duanya dan haji yang baik (mabrur) tiada baginya balasan melainkan surga.”

Kedua, memperbanyak berzikir kepada Allah. Lafadz zikir yang sangat dianjurkan untuk dibaca, terutama pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah kalimat tahlil, takbir dan tahmid. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Imam Thabrani, Nabi Muhammad bersabda;

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلاَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيْهِنَّ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ، فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ وَالتَّحْمِيْدِ –

“Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” 

Ketiga, berpuasa di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah. Seluruh umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa sejak hari pertama hingga hari ke sembilan bulan Dzulhijjah.

Jika tidak bisa berpuasa sejak hari pertama Dzulhijjah, maka sangat dianjurkan sekali untuk bepuasa pada tanggal delapan dan sembilan Dzulhijjah yang disebut dengan hari Tarwiyah dan hari Arafah.

Dalam hadis riwayat Imam Nasa’i, Nabi Saw. bersabda;

صوم عاشوراء يكفر السنة الماضية وصوم عرفة يكفر السنتين الماضية والمستقبلة

“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”

Keempat, berpuasa sunnah. Meskipun puasa wajib hanya pada bulan Ramadan, berpuasa di bulan Dzulhijjah juga memiliki keutamaan. Puasa sunnah pada hari-hari tertentu di bulan Dzulhijjah seperti tanggal 9 dan 10 (hari Arafah dan Hari Raya Idul Adha) sangat dianjurkan. Puasa tersebut dapat memberikan pahala yang besar serta membersihkan diri dari dosa-dosa.

  مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” (HR At-Trmidzi).

Kelima, menunaikan kurban. Salah satu amalan penting di bulan Dzulhijjah adalah menunaikan ibadah kurban. Meskipun kurban hukumnya sunnah dalam mazhab Syafi’i, namun seyogianya bagi yang mampu melaksanakan kurban. Menunaikan qurban adalah bentuk pengabdian dan pengorbanan kita kepada Allah SWT serta mendekatkan diri kepada-Nya.

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin.

Demikian penjelasan terkait 5 amalan sunnah bulan Dzulhijjah. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH