8 Bentuk Gibah

8 Bentuk Gibah

SAHABAT Islampos, bergosip atau gibah merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Gibah ini ada banyak macamnya. Muslim perlu mengetahui berbagai bentuk gibah supaya bisa terhindar darinya juga menghindari dari terjerumus ke dalamnya.

Gibah termasuk perbuatan menceritakan kekurangan orang lain sehingga tersebar luas. Gibah merupakan salah satu dosa besar dalam Islam. Orang yang menggibah tidak akan diampuni Allah SWT sampai dia meminta maaf kepada orang yang digibahinya dan meminta keridhaannya.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS  An Nur: 19)

Ketua umum Rabithah Alawiyyah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah Pasuruan, Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf saat mengisi kajian Kitab Ihya Ulumuddin yang disiarkan melalui kanal resmi YouTube Sunsal Media beberapa waktu lalu menjelaskan tentang berbagai bentuk gibah yang harus dijauhi oleh setiap Muslim.

1 Bentuk gibah: Gibah lisan

Gibah dengan lisan yaitu menceritakan kekurangan atau aib orang lain sehingga diketahui orang banyak. Dampak gibah dengan lisan sangat berbahaya sebab bisa memprovokasi orang lain sehingga tidak menyukai atau membenci seseorang.

2 Bentuk gibah: Gibah dengan tulisan

Gibah dengan tulisan yakni menceritakan aib orang lain dengan tulisan. Menurut Habib Taufiq gibah melalui tulisan bahkan bisa lebih berbahaya dari gibah lisan sebab gibah melalui tulisan akan bisa tersebar lebih luas.

“Gibah tidak harus dilakukan dengan lafaz dengan mulut. Gibah bisa juga dalam bentuk tulisan. Lewat medsos menceritakan aib orang lain. Tulisan itu lebih berbahaya karena bisa turun-temurun,” kata Habib Taufiq Assegaf.

3 Bentuk gibah: Gibah dengan isyarat

Gibah dengan isyarat maksudnya seseorang memberikan isyarat tentang aib seseorang kepada orang lain. Misalnya seseorang mendapati tamu yang datang ke rumahnya bertubuh pendek. Kemudian dia memberitahu kepada keluarganya yang lain dengan mengatakan “Ada tamu segini tubuhnya (sambil memberi isyarat dengan tangan menunjukkan tinggi tubuh tamu tersebut).

4 Bentuk gibah: Menirukan

Habib Taufiq mencontohkan seseorang yang menirukan atau mempraktikkan saudaranya yang mengalami keterbatasan fisik sehingga ditonton orang lain maka itu termasuk juga dalam gibah. Bakan dosanya berlipat karena telah mengolok-olok.

Habib Taufiq mengingatkan jangan kelebihan yang dimiliki oleh diri sendiri membuat menghina atau merendahkan orang lain. Sebab Allah dapat dengan mudah menghilangkan kelebihan itu dan merendahkan. Allah juga dapat dengan mudah mengangkat derajat seseorang dan memuliakannya.

5 Bentuk gibah: Membuka aib orang lain dengan menunjukkan kelebihan diri sendiri

Gibah dengan menampakkan kelebihan diri sebagai isyarat untuk membuka aib orang lain. Gibah jenis ini menurut habib Taufiq rentan menyerang pada ulama atau orang saleh.

Terkadang seseorang ketika mendapat saudaranya sesama muslim melakukan suatu aib, lalu dihadapan orang banyak seseorang tersebut membanggakan dirinya sebagai orang saleh yang terhindar dari melakukan aib tersebut (maksudnya memberitahu orang lain atau menunjukkan ada pelaku aib yaitu adalah saudaranya).

Bentuk gibah: Gibah dengan mengiringi pujian

Gibah mengiringi pujian. Habib Taufiq mengatakan banyak orang tergelincir dengan jenis gibah ini. Banyak orang yang memuji saudaranya namun pada akhirnya menceritakan kekurangan aibnya. Seperti menyebut saudaranya itu pintar, rajin, namun di akhir menceritakan keburukannya.

7 Bentuk gibah: Gibah dengan mendengar

Termasuk melakukan gibah ketika seseorang mendengar orang lain sedang menggibah lalu dirinya justru ikut bercampur atau mendengarkan dan tidak mencegah atau memberhentikan ghibah itu.

Maka, kendati tidak melakukan gibah dengan mulut, dirinya tetap melakukan ghibah dengan mendengar. Karena itu ketika mendapati orang yang melakukan gibah, hendaknya menurut habib Taufiq seorang Muslim segera mencegahnya agar tidak terjadi gibah.

8 Bentuk gibah: Membicarakan orang yang sudah meninggal

Menggibah orang yang sudah meninggal termasuk perbuatan dosa. Bahkan akan sulit untuk menghapus dosanya sebab orang yang digibahi telah meninggal. []

SUMBER: REPUBLIKA