YANG paling diharap dari Tuhan kita, Allah, adalah ridla dan cintaNya. Ketika kita mendapatkan ridlaNya maka kebahagiaan dan kedamaian hidup akan kita rasakan, betapapun sesalu saja ada masalah dalam kehidupan ini.
Dialah yang mengetahui hakikat permasalahan hidup kita dan mengetahui jawaban-jawabannya. Ketika cintaNya telah hadir untuk kita, sebanyak apapun musuh yang membenci dan mencerca kita tak akan mampu menggoyahkan ketenangan jiwa kita.
Untuk menggapai ridlaNya, ridlalah akan segala yang ditetapkanNya untuk kita walau faktanya berlawanan dengan kehendak dan kemauan kita. Kalau kita mereview atau menilai pengarang cerita atau penulis skenario film, kita akan memuji mereka setinggi-tingginya saat cerita atau skenario itu sulit ditebak arahnya dan memberikan kejutan-kejutan pada pembaca dan penonton. Lalu, alasan apa yang membenarkan kita cemberut dan protes kepada Allah saat ketentuanNya datang tak diduga oleh kita?
Untuk menggapai cintaNya, cintailah apa yang dicintaiNya, sukailah apa yang disukaiNya. Cobalah buka al-Qur’an dan catatlah kelompok atau jenis manusia yang dicintai Allah. Ada banyak redaksi: “inna Allah yihibbu ….” (Sesungguhnya Allah mencintai ….). Buka pula ayat-ayat dan hadits tentang amal perbuatan yang dicintai Allah. Kemudian jadikanlah amal perbuatan seperti itu sebagai pilihan amal kita. Luar biasa, ternyata pelan tapi pasti kita akan merasakan kenyamanan dan ketenangan hidup.
Tebarkan mashlahat dan taburkan manfaat. Itulah kriteria amal perbuatan yang disuka Allah untuk menjadikan kita hamba-hamba Allah yang dicinta Allah. Sebelum berucap dan melangkah, sempatkan tanya hati tentang manfaat dari pilihan kita.
Semakin besar kemashalatan dan kemanfaatan dari perbuatan kita, semakin tinggi nilai cinta Allah yang dititipkan melalui perbuatan itu. Semua kita memiliki peluang untuk mempersembahkan yang terbaik. Sudahkah peluang itu kita ambil? Salam, AIM. [*]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2345525/tebarkan-mashlahat-taburkan-manfaat#sthash.tU579PSx.dpuf