SAAT berdakwah ke Pontianak, saya dijemput oleh seorang kiai yang hidupnya layak untuk menjadi inspirasi. Kiai Musthafa adalah nama kiai muda itu. Beliau adalah dari keluarga yang sangat sederhana, untuk tidak mengatakan dari keluarga miskin dari sisi ekonomi. Namun dari sisi hati, keluarganya adalah keluarga kaya hati, ahli mengkhatamkan al-Qur’an dan ahli senyum.
Berbekal taat kepada gurunya, Musthafa remaja berangkat ke Pontianak untuk mengabdikan diri mengajar mengaji. Itulah asal muasalnya saat ini tinggal di Pontianak Kota. Berbekal iman dan percaya bahwa hidup diatur Allah, Musthafa muda mendapat respon positif dari masyarakat.
Pelan-pelan mulai membangun pesantren kecil yang saat ini menjadi besar bernama pondok Pesantren raudlatul Firdaus. Jumlah santri sudah 500 orang, luas pesantrennya sekitar 3 hektar. Kalau Allah berkehendak, tak ada yang mustahil. Memustahilkan sesuatu yang sesungguhnya masih ada peluang mungkin walaupun kecil adalah sebuah keputusasaan yang berdosa, karena telah mengecilkan kuasa Allah.
Saya bercerita bahwa saya kemarin mendapat tanah hibah 1,5 hektar di Ketapang. Insyaallah akan ditambah lagi sampai 3 hektar. Kiai Musthafa ini mendorong secara penuh dan siap membantu dengan serius. Dengan penuh keharuan beliau berkata bahwa Kalimantan Barat ini membutuhkan banyak pesantren, terutama Kabupaten Ketapang yang masih sangat minim pesantren. Kalau ada yang berkata bahwa di Kalimantan ini jumlah muslimnya masih sedikit dan karenanya kembangkan saja pesantren di Jawa, maka bacalah paragraf berikut ini.
Kalau saja tak ada umat Islam yang ke dataran Eropa, adakah orang Eropa yang menjadi muslim? Kalau saja tak ada sahabat yang ke China, adakah orang China yang beragama Islam. Kalau saja tak ada orang Islam yang datang ke Amerika, adakah orang Amerika yang menerima Islam. Kalau Islam hanya di wilayah tertentu saja, lalu di manakah letak Islam sebagai agama universal, agama yang layak di semua tempat dan segala zaman? Mari kita menjadi penebar dan penyebar Islam. Jadikan bumi ini sebagai saksi bahwa kita adalah orang-orangnya Allah, umatnya Nabi Muhammad SAW. Salam, AIM. [*]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2345527/mari-jadi-penebar-dan-penyebar-islam#sthash.UO5bk3XP.dpuf