Orang yang Mengaku Mampu Berdialog dengan Allah

JIKA para nabi tidak semuanya bercakap-cakap dengan Allah Ta’ala, bahkan yang pernah bercakap-cakap itu pun tidak selalu setiap saat berdialog dengan Allah Ta’ala, maka tentu saja orang biasa tidak mungkin melakukannya, terutama di zaman setelah turunnya nabi terakhir, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sebab bercakap-cakap dengan Allah Ta’ala adalah Allah Ta’ala berbicara kepadanya dan dia berbicara kepada Allah Ta’ala. Kalau berbicara kepada Allah Ta’ala, sudah pasti bisa dilakukan. Sedangkan kalau Allah Ta’ala yang berbicara langsung kepadanya dengan kata-kata dan wahyu, adalah hal yang mustahil.

Bahkan para ulama sepakat bahwa kalau ada orang yang mengaku di zaman ini menerima wahyu dari Allah Ta’ala, dia adalah seorang yang kafir. Karena yang mendapat wahyu hanyalah para nabi. Dan tidak ada nabi sesudah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan nabi Isa ‘alaihissalam saat nanti kembali turun, sebagaimana disebutkan dalam banyak hadis sahih, juga tidak dalam kapasitas sebagai nabi. Artinya, dia pun tidak mendapat wahyu, walau beliau pernah jadi nabi.

Mana mungkin orang biasa tiba-tiba mengaku bisa bercakap-cakap dengan Allah, kecuali dia telah berdusta. Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [Ahmad Sarwat, Lc]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2369537/orang-yang-mengaku-mampu-berdialog-dengan-allah#sthash.EonRS1yR.dpuf