Media sosial bisa jadi bermanfaat atau merugikan. Mari pergunakan Ramadhan untuk memperbaiki kebiasaan online dan hidup kita. Oleh Theresa Corbin.
“Saya puasa Facebook selama Ramadhan”
“Saya berhenti dulu selama Ramadhan”
“Saat Ramadhan, saya menonaktifkan akun Facebook”
Anda mungkin melihat status-status ini pada lini masa Facebook Anda selama bulan suci. Dan dengan banyaknya orang yang “berpuasa” atau menghindari Facebook di bulan Ramadhan, Anda mungkin bertanya-tanya, “Haruskah saya?”
Facebook seringkali mengalihkan perhatian kita dan membuang waktu kita. Facebook seakan merayu kita untuk memuaskan nafsu. Terkadang bahkan menyebabkan kita saling menusuk dan menghina karena perbedaan pendapat sepele.
Saya akui “dosa Facebook” ini mudah sekali dilakukan dari belakang layar. Hilangnya interaksi langsung dapat membuat kata-kata dan tindakan kita terasa berdampak lebih kecil. Namun apakah memang Facebook yang salah? Apakah kita dapat berbuat lebih baik?
Saya yakin Facebook hanyalah alat, dan sebagaimana alat lainnya Facebook dapat digunakan agar menjadi bermanfaat atau merugikan. Jika kita kesampingkan sejenak hal-hal merugikan yang muncul dari penggunaan Facebook, kita dapat menemukan potensi Facebook untuk kebaikan. Jika kita menggunakan alat bernama Facebook ini secara sadar, Facebook bahkan dapat meningkatkan amalan Ramadhan kita.
1. Bergabung dengan grup perbaikan spiritual
Ramadhan merupakan bulannya Qur’an – kita menghapal, membaca, dan mendekatkan diri dengan Qur’an. Namun terkadang menjaga kebiasaan baik ini menjadi sulit saat kita juga harus bekerja, mengurus keluarga, dan menyelesaikan urusan sehari-hari.
Untuk tetap fokus, cobalah bergabung dengan grup Facebook yang bertujuan menghafal Qur’an. Dengan begini, kita terus diingatkan melalui posting tentang kesuksesan hafalan orang lain dalam lini masa kita. Cara yang sangat baik untuk terus termotivasi.
2. Ikuti laman yang berhubungan dengan Islam
Saat berselancar di Facebook, menyapa teman dan keluarga, menyukai foto-foto bayi, dan menyelamati pengantin baru, mengapa tidak sekaligus menambahkan pengingat ke dalam lini masa Anda? Allah memerintahkan kita: “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (51:55)
Laman Facebook organisasi atau toko Islami biasanya menyebarkan banyak sekali pengingat semacam itu, sekaligus hadits, dan artikel berisi nasihat yang baik. Coba laman Facebook Hadith of the Day yang sangat terkenal atau laman lainnya untuk mendapatkan manfaat spiritual dari lini masa Anda.
3. Sebarkan kata-kata bijak
Siapa yang belum pernah terlibat debat di Facebook? Mudah sekali terjebak dalam keadaan ini. Mungkin ada posting yang menyinggung kita, atau seseorang yang menusuk dari belakang. Namun mengapa tidak mengalihkan kemarahan yang kita rasakan dan sampaikan pesan bijak, atau sebaliknya, berikan komentar baik?
Kita semua mengenal seseorang yang sedang mengalami kesulitan. Mengapa tidak mengirimi mereka pesan membahagiakan atau tambahkan aplikasi kartu ucapan untuk mengirimkan kartu pada seseorang yang Anda tahu sedang merasa tidak bersemangat? Hal ini bisa menjadi bentuk amal yang baik, karena terkadang yang orang butuhkan hanyalah kata-kata positif atau sekadar tahu bahwa ada orang lain yang mengingatnya.
4. Bersihkan akun Anda
Karena tujuannya adalah untuk meninggalkan kebiasaan buruk dalam keseharian kita selama Ramadhan, mengapa tidak sekalian membuang hal-hal buruk dari akun kita? Berhentilah menyukai dan mengikuti laman-laman tidak pantas yang menyebarkan hal-hal tidak senonoh. Berhenti berteman dengan orang-orang yang senang menghasut atau menyebarkan hal-hal negatif. “Perawatan” akun seperti ini dapat meringankan beban mental Anda.
5. Posting dengan bijak
“Mengapa saya memposting ini?” “Siapa yang mendapat manfaat atas posting ini?” “Apakah saya sekadar memuaskan nafsu pribadi?” Renungkan sejenak sebelum membuat posting. Tanyakan pada diri Anda apakah Tuhan akan merestui upaya dan niat di balik setiap posting Anda.
Tidak ada gunanya berpuasa dari Facebook saat Ramadhan jika kita hanya akan kembali ke kebiasaan buruk kita saat Ramadhan berakhir. Sebaliknya, jika kita dapat mempergunakan waktu online kita dengan baik di saat-saat ini, kita akan dapat memetik manfaat dari kebiasaan baru kita selama sisa tahun ini.