NAMANYA Atikah binti Zaid bin Amr bin Nufail. Ia seorang wanita yang paras jelitanya terkenal di penjuru negeri Arab. Sudah dapat dipastikan banyak lelaki yang berniat untuk meminangnya. Namun pilihannya jatuh kepada Abdullah. Seorang lelaki tampan putra sahabat Nabi saw yang kaya dan bangsawan, Abu Bakar Ash-Shidiq.
Sebagai sepasang suami istri, Atikah dan Abdullah menjalani hari-hari yang begitu indah. Pada suatu sore ketika azan Ashar berkumandang, keduanya tengah bercakap-cakap mesra. Abu Bakar yang sedang dalam perjalanan menuju masjid, mendengar percakapan putra dan menantunya tersebut, namun hanya terdiam dan tidak menegurnya. Kembalinya dari salat berjemaah, Abu Bakar masih mendapati keduanya bercakap-cakap. Abu Bakar pun datang, mengucap salam, dan bertanya, “Wahai Abdullah, apakah kau telah salat berjemaah?”
Putranya tersebut terkejut dan menjawab, “Belum, Ayah.”
Mendengar jawaban tersebut, Abu Bakar murka. “Wahai Abdullah! Celakalah engkau. Istrimu telah melalaikanmu dari kehidupan dan melengahkanmu dari salat fardhu. Ceraikanlah dia!”
Tangis keduanya pecah. Mereka berdua saling mencintai, namun Abu Bakar memerintahkan untuk bercerai. Meskipun dengan demikian, Abdullah tersadar bahwa selama ini ia terlena dengan paras cantik Atikah. Iapun menuruti perintah ayahnya.
Atikah dan Abdullah yang masih saling mencintai melewati hari-hari setelah perceraiannya dengan sendu dan duka. Melihat semua itu, Abu Bakar pun tak tega dan meminta keduanya untuk rujuk.
Pasangan tersebut kembali bersatu hingga terjadinya pertempuran di Thaif, yang membuat Abdullah sang suami mati syahid di medan perang.