REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH — Penghubung Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah dr Ramon Andrias mengimbau jamaah untuk menjaga kesehatan menjelang puncak ibadah haji dua pekan mendatang.
“Karena enyebab kematian itu multifaktor seperti kelelahan, dehidrasi, apalagi ada riwayat penyakit,” kata dia, Rabu (9/9).
Untuk menjaga kesehatan, jamaah ‎diimbau tidak terlalu banyak mengerjakan shalat di Masjidil Haram. Sebab, jamaah harus berjalan kaki atau melakukan perjalanan yang berpotensi melelahkan. Jamaah dapat melaksanakan shalat di masjid terdekat dengan pemondokan atau mushola di pemondokan.
Jamaah juga sebaiknya tidak banyak melakukan ibadah sunnah seperti umrah sebanyak tujuh kali atau ziarah yang membuat mereka berada di luar ruangan dalam waktu lama.
“Bukan melarang, kami hanya mengimbau karena ibadah wajib hajinya masih lama. Ibadah di Tanah Suci ini kan 70 persen ibadah fisik,” ujar Ramon.
Ramon juga mengingatkan jamaah untuk banyak minum air dan makan untuk menjaga stamina. Jamaah harus mengabaikan perasaan bosan atau rasa makanan yang tidak sesuai.
“Makanan harus dimakan, kalau enggak darimana energinya? Apalagi cuaca panas dan istirahat kurang,” kata dia.
Jamaah yang berusia tua juga menjadi perhatian. Jamaah berusia lanjut diimbau mengerjakan aktivitas sesuai kemampuannya dan jangan memaksakan diri. Ketika berada di kelompok yang berisi orang-orang muda, orang-orang tua kerap berusaha mengejar.
“Ini bisa membuat mereka memaksakan tubuh” ujar Ramon.
Mayoritas jamaah Indonesia, yaitu 46.641 orang, berusia 51-60 tahun. Rentang usia terbanyak kedua, yaitu jamaah berusia 41-50 tahun sebanyak 40.563.
Namun, jumlah jamaah haji Indonesia yang berusia lebih dari 61 tahun juga sangat banyak mencapai 37.563 orang. Sisanya, sebanyak 18.137 orang, merupakan jamaah berusia kurang dari 40 tahun.