MENJALANI hidup harus penuh semangat karena akan menjadikan perjalanan yang kita lewati penuh dengan energi kebaikan. Bila yang ada kemalasan tentunya akan banyak masa yang terlewati dengan sia-sia. Sedetik waktu yang Allah berikan kepada kita senilai dengan berjam-jam bila kita isi dengan hal yang baik.
Putus asa bukan menjadi tabiat yang melekat pada insan beriman. Dalam keadaan lelah pun kita harus terus berjuang mewujudkan apa yang kita cita-citakan. Setiap keterbatasan yang ada yakinlah ada kelebihan yang telah Allah siapkan pada diri kita. Tinggal bagaimana kita senantiasa mengoptimalkan usaha sembari terus berdoa meminta penuh harap. Kita perlu mengingat bahwasanya janji Allah selalu benar. Tak ada yang tak kan dipenuhi oleh Nya.
Hanya saja waktu yang tepat ukuran manusia sangatlah berbeda dengan apa yang dikehendaki Allah. Kita berusaha maksimal untuk menunjukkan bahwa ada keinginan besar dalam mewujudnya sebuah harapan. Terus dan teruslah berencana dan berharap akan masa depan yang penuh kemuliaan. Dan yakinlah Allah akan jawab setiap harap yang terpanjat.
“Jangan sampai tertundanya karunia Allah kepada kalian, setelah kalian mengulang-ulang doa membuat kalian putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai pilihan Nya, bukan sesuai pilihan kalian, pada waktu yang diinginkan Nya bukan pula waktu yang kalian inginkan” (Ibnu Atha’illah Al Iskandari)
Ada tahapan yang sedianya kita lewati dengan mujahadah. Hal yang paling mendasar adalah keimanan yang sepenuhnya kepada Allah serta keyakinan bahwa bersama Allah kemudahan akan tercipta, harapan pun akan menjelma. Lantas jangan pernah lalai untuk senantiasa memperbaiki ibadah kita. Ibadah yang benar yang kan membentuk jiwa-jiwa tegar.
Lantas usaha optimal itulah wujud komitmen kita untuk meraih apa yang kita tuju. Namun perlu sebuah tawakal dalam melalui setahap demi setahap apa yang menjadi harapan kita. Dan tentunya sebagai manusia yang beriman harus senantiasa menjaga akhlak terpuji baik kepada manusia apalagi kepada Rabbnya.
Semua sudah ditetapkan pada garisnya masing-masing. Keteraturan itulah sunatullah. Bahkan sebab akibat pun sudah Allah atur sedemikian rupa. Sudah selayaknya kita kedepankan baik sangka kepada Allah sembari menjaga semangat agar sekecil apa pun karunia tiada yang terlewat.
Bismillah, Insya Allah, Allahu Akbar. [Ustadzah Bunda Rochma Yulika]