Wajib hukumnya, kita mencintai nabi Muhammad. Beliau sangat cinta kepada umatnya. Janganlah kita menjadi orang yang tidak tahu berterimakasih. Sepelit-pelitnya manusia adalah yang tidak pernah mau bershalawat kepada nabi Muhammad SAW.
Maulid nabi adalah peringatan hari lahirnya nabi Muhammad SAW. Ada banyak pelajaran di dalamnya. Mengingat perjuangan dakwahnya, kesabarannya, dan akhlak mulianya. Betapa egoisnya kita. Muhammad yang telah menyempurnakan akhlak manusia kita lupakan.
Kaum perempuan menjadi sesuatu yang sangat berharga sekarang ini karena jasa Rasulullah SAW. Sebelum Rasulullah diutus, bagaimana zaman jahiliah memperlakukan perempuan? Dihina, dianggap cela, bisa ditukar tambah, dan dikubur hidup-hidup.
Bershalawatlah sebanyak-banyaknya untuk menunjukkan rasa cinta kepada nabi Muhammad SAW. Setiap shalawat yang kita baca akan dibalas dengan sepuluh kebaikan oleh Allah SWT.
Dahulu, Shalahuddin al-Ayyubi merayakan Maulid Nabi dalam rangka membangkitkan semangat para pejuang fisabilillah. Akhirnya, pasukan sang sultan pun berhasil membebaskan kembali Yerusalem.
Ketika berdakwah, Rasulullah kerap dilempari kotoran, dilempari batu, dihina, dicaci maki, tetap bersabar, sehingga dampak dakwahnya terasa sampai saat ini. Dengan membaca dan mengenang kembali maulid nabi akan selalu membuat hati tenang dan kagum sekali terhadap akhlak Rasulullah SAW.
Karena lemah lembutnya banyak orang-orang yang tadinya sangat membencinya, berubah menjadi sangat mencintainya. Seperti kisah Umar bin Khattab yang sangat marah sekali ketika dikabarkan Rasulullah Saw telah wafat, karena sangat mencintainya dan tidak siap ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
Padahal sebelum menjadi seorang Muslim, Umar bin Khattab adalah orang yang sangat benci dengan dakwahnya Rasulullah SAW. Kisah ini saya sampaikan kepada 30 Jamaah ibu-ibu majlis taklim az-Zahra Bukit Sekatup Damai (BSD) Bontang-Kalimantan Timur, padai Ahad, 3 Rabiul awal 1440 H atau (11/11).
Semoga Maulid Nabi dapat membangkitkan semangat kita untuk terus berakhlak sebagaimana visi dan misi Rasulullah SAW diutus kepada umatnya untuk menyempurnakan akhlak manusia (Innamaa Buitstu Li Utammima Makarimal Akhlak– Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak).
Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I
Dai Tidim Jatman, Cordofa, Dosen