Al-Imam Abul Qasim Hibatullah bin Al-Hasan bin Manshur Ath-Thabari Al-Lalikai rahimahullah (wafat 418 Hijriah) mengkisahkan:
“Ada dua orang Khawarij yang sedang thawaf di Kabah, lalu salah satu dari keduanya berkata kepada temannya: “Tidak ada yang masuk surga dari semua makhluk ini selain aku dan kamu saja”.
Temannya bertanya kepadanya (dengan penuh keheranan): “Surga yang luasnya seluas langit dan bumi dibangun hanya untuk aku dan kamu saja?”
Temannya menjawab: “Iya”.
Maka temannya itu berkata (dengan jengkel atas pemahaman yang sempit tersebut): “Kalau begitu untuk kamu saja!” Dan ia-pun meninggalkan pemikiran Khawarij.”
[Syarah Ushul Itiqad Ahlis Sunnah Wal Jamaah 8/ 1307]
Lucu, sedih, miris, tragis dan berbagai perasaan lainnya campur jadi satu membaca kisah diatas.
Sungguh bahaya merasa paling benar sendiri seakan surga milik pribadi dan kelompoknya saja.
Terlalu banyak ayat-ayat Alquran yang memerintahkan kita untuk membuka telinga, mata dan hati atau akal pikiran, serta mencela siapa saja yang menutup telinga, mata dan hati atau akal pikirannya.
Masihkan kita memilih untuk terpenjara oleh akal pikiran kita yang sempit? [kajianislam]