“ORANG-ORANG yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya, itulah kemenangan yang besar.”(Q.S. At-Taubah: 100).
Betapa sayangnya Allah kepada kita, sehingga Allah menurunkan agama Islam untuk manusia. Allah tidak meninggalkan manusia untuk mempelajari Islam sendiri-sendiri, namun Allah Azza Wa Jalla mengutus Muhammad shalallahu alayhi wasallam sebagai Nabi dan RasulNya, beliau shalallahu alayhi wasallam mengajarkan manusia pada zamannya tentang Islam. Maka segala puji bagi Allah Rabbul ‘Alamin, Shalawat dan Salam bagi Nabi Muhammad.
Lalu Allah pilihkan orang-orang terpilih untuk hidup pada masa Nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam dan beriman serta berjihad bersama beliau. Mereka menjadi sahabat-sahabat Nabi. Wahyu turun kepada Nabi di tengah-tengah mereka. Lalu mereka mengimaninya, mempelajarinya, serta mengamalkan dan mendakwahkannya. Istimewanya mereka lakukan semua itu berdasar bimbingan langsung Nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam. Maka Radliyallahu anhum jami’an, semoga Allah meridhoi mereka seluruhnya.
Merekalah sebaik-baik generasi Islam, mereka hidup pada zaman Nabi. Mereka beriman dan belajar tentang Islam langsung dari NabiNya. Dan mereka rela mati demi Allah dan Rasul-Nya. Ridhwanullahu Ajmain, semoga Allah meridhoi mereka seluruhnya.
Dari para Sahabat Nabi ini, Islam kemudian diajarkan pada generasi setelahnya, yakni generasi tabi’in. Tabi’in ini adalah orang-orang yang mengikuti Nabi atas bimbingan para sahabat nabi. Generasi tabi’in hadir setelah Nabi wafat. Mereka tidak menjumpai Nabi shalallaahu alaihi wasallamhidup. Namun mereka masih menemui para sahabat. Mereka belajar Islam dari para sahabat yang telah diajar Nabi. Tabi’in adalah generasi terbaik pula yang disebut Nabi.
Selanjutnya, para tabi’in ini mengajarkan Islam kepada generasi yang mereka tidak melihat sahabat Nabi. Mereka mengenal Islam bukan dari Sahabat Nabi, melainkan dari generasi tabi’in. Mereka disebut sebagai tabi’ut tabi’in; pengikut tabi’in. Era mereka ini pun masih Nabi sebut sebagai generasi terbaik Islam.
Tiga generasi inilah yang Nabi shallallaahu alaihi wasallam menyebutnya sebagai generasi atau umat terbaik. Beliau shalallaahu alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka,”. (Shahih Al-Bukhari, no. 3650).
Semoga kita bisa meneladani generasi terbaik umat Islam dalam mempelajari, mengamalkan, dan mendakwahkan agama ini. Aamiin. [*]