Banyak muslim yang masih bingung mengenai kesunnahan memakai jubah, apakah benar jika memakai jubah adalah termasuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam? apakah Rasulullah pernah menganjurkan untuk memakai jubah? dan bagaimanakah bagi seorang yang tinggal di lingkungan masyarakat yang menganggap jubah sebagai pakaian aneh. Bolehkah menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat?
Jawaban:
Memang benar, ada hadits yang menunjukkan bahwa model pakaian yang paling disukai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah gamis (sejenis jubah), karena dengan gamis lebih menutup tubuh daripada memakai izar dan rida (pakaian atasan dan bawahan seperti yang dipakai orang yang sedang berihram). hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Abu Dawud dari Ummu Salamah.
Di jaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, terkadang orang-orang Arab memakai izar dan rida, kadang juga memakai gamis, akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih menyukai gamis karena alasan di atas (karena gamis lebih menutup tubuh). Selain itu gamis terdiri hanya satu potong saja sehingga mudah dikenakan daripada memakai izar terlebih dahulu kemudian memakai rida. Meskipun demikian, seandainya Anda tinggal di satu tempat yang terbiasa memakai baju koko dan bersarung kemudian Anda berpakaian sebagaimana lumrahnya masyarakat maka hal itu lebih dianjurkan. Yang penting jangan sampai menyelisihi jenis pakaian yang biasa dipakai di tengah-tengah masyarakat. Karena dengan memakai pakaian yang berbeda dengan yang dikenakan masyarakat setempat, maka akan terkesan lebih menonjol daripada orang di sekitarnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengenakan pakaian yang menyebabkan seseorang tampak lebih menonjol daripada yang lainnya. (Lihat Penjelasan Syaikh Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin)
Jika kita menerapkan hal tersebut di zaman modern seperti sekarang, misalnya datang ke masjid dengan mengenakan jubah dan serban di kaum yang mayoritas bersarung maka tentu ini adalah pakaian yang menyebabkan popularitas dan sangat tidak dianjurkan bahkan di makruhkan. karena yang dianjurkan dan disunnahkan adalah yang mengenakan pakaian yang biasa dipakai di tengah-tengah masyarakat kita. Oleh karena itu para sahabat rodhiallah anhum, tatkala menaklukkan berbagai negeri mereka mengenakan pakaian sebagaimana pakaian masyarakat setempat.
Hal tersebut bertujuan supaya tidak tampil beda dan jadi bahan gunjingan banyak orang. Jika kita memakai pakaian yang tampil beda maka masyarakat akan mengatakan si A itu demikian dan demikian atau bahkan dijadikan bahan guyonan oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang ummatnya untuk mengenakan pakaian yang menyebabkan popularitas.” (HR Ahmad, Abu Dawud dll. Hadits ini dihasankan oleh Imam Mundziri dan al-Ajaluni)
Dan yang Nabi lakukan (memakai jubah) adalah karena mengikuti tradisi masyarakat setempat yang berlaku waktu itu.” (Syarah Nadzam al-Waraqat karya Syaikh Utsaimin)
Intinya, memakai Jubah itu bukan anjuran dari Rasulullah. perlu dicatat: Abu Jahal pun juga memakai jubah, karena itu merupakan pakaian adat (Arab). dan hal itu menegaskan bahwa Kanjeng Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menghormati tradisi arab. Buktinya beliau memakai pakaian Arab. dan Nabi tidak membikin pakaian sendiri untuk menunjukkan bahwa dia Rasulullah. Wallahu A’lam.