SEGALA puji hanya milik Allah Swt Tak ada yang Maha Mengetahui isi hati kita selain Allah. Tak ada yang kuasa memberikan rezeki kepada kita selain Allah. Tak ada yang mampu menghidupkan dan mematikan selain Allah. Hanya kepada Allah kita menyembah dan memohon pertolongan.
Shawalat dan salam semoga selalu terlimpah kepada kekasih Allah Swt, Nabi Muhammad Saw. Manusia mulia yang sangat mencintai kita meski belum pernah berjumpa. Semoga Allah mengumpulkan kita bersamanya di hari kiamat nanti.
Kiat menghadapi persoalan hidup yang selanjutnya adalah rajin mengevaluasi diri. Kita harus memiliki keterampilan mengevaluasi diri sendiri. Karena hidup di dunia ini bagaikan kita berteriak di pegunungan. Suara kita akan menggema dan sampai kembali kepada kita.
Demikianlah hidup ini. Apa yang kita ucapkan, apa yang kita lakukan, akan kembali kepada kita. Sehalus apapun perkataan, sekecil apapun perbuatan, niscaya akan kembali kepada kita, baik berupa kebaikan maupun keburukan.
Allah Swt berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarroh (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan, barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya ia akan menerima (balasan)nya.”(QS. Al Zalzalah [99] : 7-8).
Ketika suatu persoalan menimpa kita, maka langkah segera yang perlu kita lakukan adalah bersikap ridho dan tafakur atas apa yang menimpa kita itu. Pada saat inilah kita lakukan pemeriksaan ke dalam diri kita, dosa apa yang telah kita lakukan, kemaksiatan apa yang sudah kita perbuat sampai-sampai persoalan itu menimpa kita.
Sambutlah persoalan yang datang itu dengan respon terbaik yang bisa kita lakukan sebagai seorang muslim. Misalnya dengan cara berdiam diri sejenak sembari merenungi yang sedang terjadi, lalu disusul dengan berdzikir menyebutkan asma Allah Swt. Renungi apa yang telah kita lakukan sebelumnya.
Ketika kaki kita tersandung, janganlah melontarkan sumpah serapah atau ucapan-ucapan kotor, karena selain sia-sia malah akan mendatangkan dosa. Responlah dengan ucapan kalimat tauhid seperti, “Innalillahi wa inna ilaihi roojiun!” Ini tentu lebih utama dan berpahala. Juga niscaya akan memudahkan kita untuk lebih peka dalam mengingat kembali dosa apa yang pernah dilakukan dengan kaki kita. Boleh jadi kaki ini pernah kita langkahkan ke tempat maksiat, atau malas kita langkahkan ke masjid untuk shalat berjamaah di awal waktu.
Saudaraku, tiada suatu kejadianpun di dunia ini kecuali ada dalam pengetahuan Allah Swt dan niscaya selalu ada hikmah di baliknya. Jikalau kita kehilangan dompet padahal terdapat uang di dalamnya, segera kembalikan peristiwa itu kepada Allah Swt. diiringi memeriksa dosa apakah yang sudah kita lakukan. Boleh jadi itu adalah cara Allah mengingatkan kita karena sudah sekian lamanya kita melupakan sedekah. Atau karena sudah demikian sering kita membelanjakan harta untuk urusan yang mubazir dan sia-sia. Padahal rezeki yang kita miliki tiada lain adalah titipan Allah Swt.
Ketika melihat anak-anak kita nakal dan sulit dinasehati, segeralah periksa diri kita. Sudahkah kita sebagai orangtua memberikan contoh keteladanan bagi mereka. Ataukah kita hanya sebatas pandai memarahi mereka saja.
Umar bin Khaththab r.a pernah mengatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab (pada hari kiamat), dan timbanglah (amal) diri kalian sebelum kalian ditimbang (pada hari kiamat), maka sesungguhnya hisab itu akan ringan bagi kalian jika kalian menghisabnya hari ini (di dunia).”
Saudaraku, marilah kita respon setiap peristiwa dan persoalan yang terjadi dengan evaluasi diri. Sehingga setiap kejadian tersebut bisa kita sikapi dengan sikap terbaik yang Allah sukai. Mengevaluasi diri juga akan bermanfaat untuk langkah kita ke depan agar lebih efektif, selamat dan bernilai ibadah di hadapan Allah Swt. [smstauhiid]