Al-Qur’an sering membicarakan musuh manusia yang paling berbahaya yaitu setan. Dia telah bersumpah dihadapan Allah untuk mengganggu, menyesatkan dan menjerumuskan seluruh anak adam dengan berbagai cara dan berbagai arah. Dari kiri, kanan, depan, belakang dan dengan berbagai rayuan setan tak pernah bosan melancarkan tipu dayanya.
Karenanya Allah swt selalu mengingatkan bahwa setan adalah musuhmu, maka berlindunglah kepada-Ku dari godaannya.
Kali ini kita tidak akan membahas cara-cara setan mengganggu manusia, namun kita akan merenungkan sebuah ayat dalam firman-Nya,
إِنَّهُۥ لَيۡسَ لَهُۥ سُلۡطَٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ
“Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan.” (QS.An-Nahl:99)
Pada ayat lainnya Allah swt berfirman,
إِنَّ كَيۡدَ ٱلشَّيۡطَٰنِ كَانَ ضَعِيفًا
“Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (QS.An-Nisa’:76)
Setan sendiri kelak di hari kiamat akan berkata seperti yang diabadikan dalam Al-Qur’an,
وَقَالَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لَمَّا قُضِيَ ٱلۡأَمۡرُ إِنَّ ٱللَّهَ وَعَدَكُمۡ وَعۡدَ ٱلۡحَقِّ وَوَعَدتُّكُمۡ فَأَخۡلَفۡتُكُمۡۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيۡكُم مِّن سُلۡطَٰنٍ إِلَّآ أَن دَعَوۡتُكُمۡ فَٱسۡتَجَبۡتُمۡ لِيۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوٓاْ أَنفُسَكُمۖ مَّآ أَنَا۠ بِمُصۡرِخِكُمۡ وَمَآ أَنتُم بِمُصۡرِخِيَّ إِنِّي كَفَرۡتُ بِمَآ أَشۡرَكۡتُمُونِ مِن قَبۡلُۗ إِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ
Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zhalim akan mendapat siksaan yang pedih.” (QS.Ibrahim:22)
Ayat dalam Surat An-Nahl tadi ingin menerangkan kepada kita bahwa keimanan dan tawakal-lah yang akan mengusir setan dari diri kita.
Setan akan masuk dengan melemahkan sifat tawakal manusia. Dengan ditakut-takuti miskin, di adu domba, dibangkitkan rasa iri dan dengkinya, dibayang-bayangi dengan masa depan yang suram. Akan tetapi semua bayang-bayang ini akan terusir apabila kita memiliki tawakal yang mutlak kepada Allah swt.
Tawakal yang dimaksud adalah ketika kita meyakini bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa ketentuan dan izin dari Allah swt. Tawakal dalam arti usaha yang maksimal disertai dengan hati yang pasrah kepada Allah.
Salah satu usaha kita untuk melawan setan adalah selalu mengingat bahwa dia adalah musuh dan jangan pernah lepas dari berlindung kepada Allah swt.
Namun dari ayat diatas kita mendapat tambahan bahwa cara mengalahkan setan adalah dengan memperkuat jiwa tawakal kita kepada Allah swt. Karena setan akan menjadi kecil dihadapan orang yang bertawakal.
Semoga bermanfaat…