Sejumlah nabi dan sahabat menikah pada Jumat.
Jumat merupakan hari yang istimewa dalam Islam. Hari Jumat juga disebut sebagai hari raya Islam. Sebab di hari ini, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi dan menjadi hari yang di dalamnya terdapat waktu yang mustajab untuk berdoa.
Di hari ini pula disunahkan untuk memperbanyak amalan dalam beribadah. Dari keistimewaan dan keutamaan hari Jumat itulah, ada anjuran untuk melangsungkan akad nikah di hari Jumat. Dewan Pakar Aswaja Center PCNU Jombang, Gus Yusuf Suharto, mengatakan bahwa hari Jumat juga menjadi hari pernikahan para Nabi dan wali.
Dia menukilkan pendapat dari Syekh Abu Nashr dalam as-Sab’iyyat fi Mawaidz al-Bariyyat. Syekh Abu Nashr menuturkan pendapat sebagian ulama bahwa ada tujuh nabi dan wali yang menikah pada Jumat.
Mereka di antaranya, Nabi Adam dan Hawa, Nabi Musa dan Shafura, Nabi Sulaiman dan Bilqis, Nabi Muhammad dan Khadijah, Nabi Muhammad dan Aisyah, dan Nabi Yusuf dan Zulaikha. Sementara di kalangan sahabat ialah Sayyidina Ali dan Fathimah.
Gus Yusuf juga menukilkan riwayat bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Anas Ibn Malik tentang Jumat. Rasulullah kemudian menjawab, bahwa Jumat adalah hari silaturahim dan hari pernikahan.
Anas lantas bertanya, “Mengapa begitu?” Rasulullah menjawab, bahwa pada Jumat itulah para nabi menikah.
Sementara itu, Ibnu Qudamah mengatakan dianjurkan untuk melakukan akad nikah pada hari Jumat. Sebab, beberapa ulama salaf menganjurkan hal itu. Ada beberapa ulama yang melakukan demikian, termasuk Samurah ibn Habib, Rasyid bin Said, dan Habib bin Utbah.
Hal ini juga dinyatakan oleh an-Nafrawi al-Maliki dalam al-Fawakih ad-Dawani, bahwa dianjurkan khitbah (lamaran) dan akad nikah di hari Jumat setelah ashar, karena mendekati waktu malam.