ANAK muda, aku melihatmu sedikit sekali mengenal Allah dan Rasul-Nya, sedikit sekali mengenal para wali Allah, para pengganti nabi dan khalifah-Nya di tengah makhluk-Nya. Engkau tak berarti. Engkau bak sangkar tanpa burung, bak rumah kosong yang roboh, bak pohon nan kering dan daunnya rontok.
Anak muda, tak ada keberuntungan bagimu bila engkau mencintai dunia. Dan engkau, wahai yang mengklaim mencintai Allah, tak ada keberuntungan dan keselamatan bagimu bila engkau mencintai akhirat atau segala sesuatu selain Allah. Orang yang benar-benar mengenal dan mencintai Allah tidak mencintai hal-hal ini dan tidak pula apa saja selain Allah.
Anak muda, engkau harus ikhlas dalam beramal, dan janganlah toleh amalmu, dan jangan menuntut imbalan dari makhluk maupun Khalik. Beramallah demi Allah, bukan demi nikmat-Nya. Jadilah orang yang mendamba-Nya. Dambalah keridaan-Nya hingga Dia memberimu. Dan jika Dia memberimu rida-Nya, tentulah engkau mendapat surga di dunia dan akhirat, kedekatan dengan-Nya didunia dan menyaksikan-Nya di akhirat. Pemenuhan janji-Nya adalah transaksi jual beli dan jaminan.
Anak muda, janganlah tertipu oleh (nilai) amal. Sesungguhnya (nilai) amal itu bergantung pada akhirnya. Engkau harus meminta Allah agar membuat akhirmu baik, dan menjagamu dalam amal yang paling dicintai-Nya. Jangan sampai bila engkau sudah bertobat lalu kembali ke maksiat. Janganlah balik dari tobatmu lantaran sesuatu yang mungkin orang katakan. Jangan kau turuti nafsu, hasrat dan tabiat burukmu, dan jangan kau menentang Allah.
Jika engkau membangkang kepada Allah, Allah akan menelantarkanmu dan tidak menolongmu. Wahai Allah, tolonglah kami dengan ketaatan kepada-Mu dan jangan telantarkan kami dengan kemaksiatan kepada-Mu.
Bertemanlah dengan Allah, Rasul-Nya dan hamba-hamba-Nya yang saleh dengan pengagungan, pemuliaan dan penghormatan. Jangan sampai ketertarikan pada dunia membutakan kalbumu, sehingga kalian tak bisa melihat apa pun dengan kalbumu. Berhati-hatilah dengan dunia karena ia selalu mengiringimu hingga ia bisa membuatmu terlena dan akhirnya menyembelihmu.
Naudzubillah. [Chairunnisa Dhiee]