Allah Swt Berfirman :
لَّيۡسَ بِأَمَانِيِّكُمۡ وَلَآ أَمَانِيِّ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِۗ مَن يَعۡمَلۡ سُوٓءٗا يُجۡزَ بِهِۦ وَلَا يَجِدۡ لَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيّٗا وَلَا نَصِيرٗا – وَمَن يَعۡمَلۡ مِنَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ يَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ وَلَا يُظۡلَمُونَ نَقِيرٗا
“(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah. Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizhalimi sedikit pun.” (QS.An-Nisa’:123-124)
Ayat ini menegaskan bahwa Surga dan kenikmatan abadi di dalamnya tidak akan bisa di raih dengan berkhayal dan berangan-angan belaka. Namun semua itu memerlukan tekad yang kuat, usaha yang keras bahkan pengorbanan yang tak sedikit.
Allah Swt Berfirman :
وَمَنۡ أَرَادَ ٱلۡأٓخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِن فَأُوْلَٰٓئِكَ كَانَ سَعۡيُهُم مَّشۡكُورٗا
“Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.” (QS.Al-Isra’:19)
Nah, dalam ayat ini kita akan menemukan tiga syarat penting untuk dapat meraih kenikmatan di akhirat.
1. Keinginan dan tekad yang kuat.
وَمَنۡ أَرَادَ ٱلۡأٓخِرَةَ
“Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat.”
2. Usaha keras dengan semua kemampuan yang ia miliki.
وَسَعَىٰ لَهَا سَعۡيَهَا
“dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh.”
3. Memiliki keimanan yang kuat.
وَهُوَ مُؤۡمِن
“sedangkan dia beriman…”
Inilah tiga syarat utama dalam meraih kenikmatan akhirat. Sementara syarat ketiga yaitu “Iman” adalah dasar bagi segalanya. Semua niat, tekad dan upaya yang kuat tidak akan berarti tanpa adanya iman.
Karenanya, meraih surga dan selamat dari neraka mustahil bisa di dapatkan dengan hanya berangan-angan. Lihatlah bagaimana Allah Swt menceritakan bagaimana usaha orang-orang yang berilmu dan berakal untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keridhoan-Nya.
أَمَّنۡ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدٗا وَقَآئِمٗا يَحۡذَرُ ٱلۡأٓخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran. (QS.Az-Zumar:9)
Betapa indahnya disaat kita mendambakan Surga namun keindahan khayalan itu tidak akan pernah terwujud tanpa usaha keras dari dalam diri kita.
Mari kita memohon bimbingan dan taufik dari Allah Swt agar kita memiliki niat yang kuat dan upaya yang keras untuk meraih kenikmatan akhirat.
Semoga bermanfaat..