Lahirnya si buah hati merupakan prosesi kehidupan yang sangat ditunggu kehadirannya oleh para orang tua. Tangis bayi sebagai tanda awal kehidupan, biasanya akan dibarengi dengan tangis haru bahagia dari kedua orang tua, terlebih seorang ibu. Berat menanggung kehamilan selama 9 bulan bahkan lebih, dan sakitnya proses melahirkan, namun seolah itu semua hilang begitu saja setelah melihat bahwa buah hati yang lahir berada dalam kondisi baik dan sehat walafiat.
Hanya berbahagia saja tentunya tidak cukup, karena syariat agama Islam mengajarkan kepada kita untuk bersyukur kepada Allah ta’ala atas berbagai karunia dan nikmat yang telah diberi, kemudian untuk para sahabat, teman, saudara dari kedua orang tua bayi setelahnya akan berdzikir dan mendoakan untuk disampaikan sebagai ucapan selamat atas bayi yang baru lahir kepada kedua orang tua yang sedang diliputi kebahagiaan.
Ada beberapa redaksi yang diajarkan para ulama terkait doa untuk orang tua yang baru dikaruniai anak.
Namun sejatinya tidak ada lafadz khusus yang valid dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam tentang doa selamat untuk kelahiran bayi, sebagaimana kata syaikh Solih al-Munajjid حفظه الله
إن صيغة التهنئة بالمولود الجديد لم تثبت فيها سنة نبوية خاصة
“Sighoh/bentuk lafadz doa selamat untuk bayi yang baru lahir tidak ditemukan ada sunnah Nabi yang secara khusus valid dalam hal ini”.
Dan ketika lafadz doa di luar ritual peribadatan khusus boleh kita bacakan secara mutlak tanpa ada ikatan lafadz tertentu, maka seorang yang berdoa boleh memilih lafadz doa yang paling ia sukai dan kagumi, yang penting makna dari doa tersebut mencukupi maksud dari yang hendak disampaikan, para ulama menganjurkan untuk membaca beberapa doa berikut:
1. Doa yang diriwayatkan dari Imam al-Hasan al-Bashry rohimahullah (tabiin).
Disebutkan oleh al-Imam al-Nawawy rohimahullah dalam kitab al-Adzkar hal 289 beliau berkata:
“Para ulama syafiiyah kami menganjurkan untuk memberikan ucapan doa selamat atas kelahiran sebagaimana diriwayatkan dari al-Hasan al-Bashry rohimahullah, bahwa dulu beliau pernah mengajari seseorang mengucapkan doa:
باركَ الله لكَ في الموهوب لك، وشكرتَ الواهبَ، وبلغَ أشدَّه، ورُزقت برّه
“Semoga Allah memberkahi anak yang dianugerahkan kepadamu, semoga kamu bisa mensyukuri Sang Pemberi (Allah), semoga cepat besar dan dewasa, dan engkau mendapatkan baktinya si anak.”
Dan dianjurkan bagi yang diucapkan selamat untuk membalas dengan doa:
باركَ الله لك، وبارَك عليك، وجزاكَ الله خيراً، ورزقك الله مثلَه
“semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu di kala senang dan sedihmu, dan semoga Allah membalasmu kebaikan, semoga Allah mengaruniakan rezeki yang semisal padamu”.
2. Membacakan doa yang diriwayatkan dari Ayyub al-Sikhtiyani rohimahullah (tabiin).
Diriwayatkan dari Ayyub as-Sikhtiyani, bahwa beliau ketika mendengar kabar ada tetangga yang punya anak, beliau mendoakan:
جَعَلَهُ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيكَ وَعَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم
“Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi untukmu dan untuk umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Doa ini diriwayatkan Ibnu Abi ad-Dunya dalam al-Iyal (no. 202), dari Khalid bin Khaddas dari Hammad bin Zaid, riwayat dari Ayyub al-Sikhtiyani ini juga dikeluarkan oleh imam al-Tabrani dalam kitab al-Dua’ 1/294.
Sighoh/lafadz yang serupa juga diriwayatkan dari al-Hasan al-Bashry dengan sanad yang hasan, doa dari al-Hasan al-Bashry ini juga disebutkan oleh al-Tabarani dalam kitab al-Dua’ hal 1243, dan sanad dari doa tersebut dihasankan oleh muhaqqiq kitabnya Doktor Muhammad al-Bukhary.
3. Atau ketika tidak mampu dan tidak hafal melafadzkan doa seperti yang disebutkan oleh para ulama sebagaimana paparan di atas, boleh-boleh saja mendoakan dengan bahasa masing-masing yang dipahami, dengan makna dan harapan kebaikan serta keberkahan yang ditujukan kepada kedua orang tua yang sedang mendapatkan karunia momongan yang baru.
Paparan di atas diambil dengan penyesuaian dari sumber: IslamQA الدعاء للمولود الجديد بالصلاح بصيغ متعددة
Wallahu a’lam.
Disusun oleh:
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله