Islam memberikan panduan Islami untuk para pedagang.
Para pedagang merupakan salah satu kelompok yang akan masuk surga tanpa hisab, jika perdagangan mereka tidak melalaikannya dari mengingat Allah SWT.
Tidak lalai dalam menunaikan kewajiban inilah yang selalu dilakukan para sahabat Nabi Muhammad SAW.
Syeikh Maulana Muhammad Zakkariya Al-Kandahlawi dalam kitabnya “Fadhilah Amal,” menceritakan, suatu hari, Abdullah Ibnu Umar RA sedang berada di pasar, dan tibalah waktu sholat berjamaah. Setiap pemilik toko langsung menutup toko mereka dan segera pergi ke masjid.
Melihat hal ini Ibnu Umar mengatakan, mereka adalah orang yang difirmankan Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 37:
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
“(Di dalam masjid terdapat) orang-orang (yang di pagi dan sore hari selalu mensucikan Allah dengan mengingat-Nya) yang perniagaan dan jual-beli mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah, terutama mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Mereka takut terhadap keadaan suatu hari yang hati dan penglihatan menjadi goncang (hari kiamat).”
Ibnu Abbas RA mengatakan, mereka sibuk dengan perniagaan dan jual-beli, tetapi jika mendengar suara adzan, mereka segera meninggalkannya dan pergi ke masjid.”
Dia juga berkata, “Demi Allah mereka adalah para pedagang, tetapi perdagangan mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah SWT. “
Baginda Nabi SAW bersabda, “Ketika seluruh manusia dikumpulkan di suatu tempat pada hari kiamat Allah SWT berfirman:
“Di manakah orang-orang yang selalu memuji-Ku ketika senang dan susah? Maka sekelompok kecil manusia akan bangkit dan masuk ke surga tanpa hisab. Lalu diumumkan lagi, di manakah orang-orang yang meninggalkan tempat tidurnya dan menghabiskan malamnya dengan beribadah kepadaku dengan takut dan harap? Maka sekelompok kecil manusia bangkit dan masuk surga tanpa hisab.
Lalu diumumkan lagi di manakah orang-orang yang perniagaannya tidak menghalanginya dari mengingat-Ku? Mereka sekelompok kecil ketiga bangun dan masuk surga tanpa hisab. Setelah ketiga kumpulan itu masuk surga, dimulailah hisab terhadap manusia lainnya.”