Salah satu bentuk shalawat yang populer dan sering dibaca oleh masyarakat Indonesia adalah Shalawat Asyghil.
Shalawat ini lebih populer terutama dalam masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan kalangan pesantren.
Hampir dalam setiap istighasah, shalawat ini termasuk bacaan utama yang harus dikumandangkan secara berjamaah.
Apakah sebenarnya fadhilah Sholawat Asyghil? Berikut penjelasannya: Ada banyak shalawat dengan bermacam-macam redaksi atau lafadz shalawat.
Jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan macam lafadz shalawat baik yang berasal dari Nabi sendiri, maupun para sahabat, dan wali-wali Allah, dan orang-orang shaleh pilihan.
Pembacaan pertama kali shalawat Asyghil adalah Imam Ja’far Assadiq (w. 138 H). Konon, beliau terbiasa membaca shalawat ini saat melakukan doa qunut shalat Subuh.
Kemudian, shalawat ini masyhur dengan sebutan Sholawat Habib Ahmad bin Umar Alhinduan Ba ‘Alawy (w.1122 H).
Hal ini karena shalawat ini termasuk bacaan shalawat yang dihimpun dalam kitabnya Alkawakib Almudhi’ah fi Zikris Shalah ‘ala Khairil Bariyyah.
Fadhilah Sholawat Asyghil, selain untuk memohonkan shalawat dan salam atas Nabi Saw., keluarga dan sahabatnya, juga bertujuan untuk meminta kepada Allah Swt. agar kita diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang zalim.
Berikut lafadz shalawat Asyghil:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي
الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.”
Bagi umat Islam, bershalawat untuk Nabi Muhammad Saw. memiliki keutamaan yang besar dan menghasilkan manfaat yang banyak di dunia dan akhirat.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah penghormatan kepadanya”. [Al Ahzab:56]
Ayat di atas menjelaskan tentang penghormatan dan pengagungan bagi NabiNya serta dorongan bagi para hambaNya yang mu’min untuk mengucapkan shalawat dan salam baginya.
Setiap muslim harus berlomba-lomba memberikan shalawat yang terbaik dan memperbanyak bacaan shalawat.
Majelis-majelis shalawat pun harus dibentuk dan diadakan secara rutin di mana-mana.
Sayangnya, ada saja sekelompok kecil umat Islam yang sangat sedikit jumlahnya terkesan menghalangi dan tidak menyukai majelis-majelis shalawat-an yang sudah mengakar di Masyarakat Nusantara ini khususnya masyarakat Ahlussunnah wal Jamaa’ah.
Bahkan, tidak jarang dikatakan orang shalawat-an dianggap bid’ah, sesat, syirik, dan sebagainya dan pelakunya divonis masuk neraka.
Padahal dengan memperbanyak bershalawat yang apalagi dilaksanakan secara berjamaah, itu bisa banyak fadhilah salawat yang didapatkan.
Semoga kelak kita akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad Saw.
Alangkah mulianya apabila kita sebagai umat Islam untuk senantiasa bershalawat dengan shalawat-shalawat yang hebat dan penuh manfaat dari para ulama, waliyullah dan orang-orang shalih.
Mari terus amalkan Shalawat Asyghil ini secara rutin baik sendiri maupun berjama’ah dan mari berbondong-bondong mendirikan berbagai majelis shalawat di mana pun kita berada.
Insya Allah, fadhilah Sholawat Asyghil ini membantu kita meminta kepada Allah agar kita diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang zalim.[]
BINCANG SYARIAH