Dalam usia tertentu, manusia pasti mengalami penurunan kesehatan. Tidak selamanya masusia sehat dan kuat, dalam waktu tertentu pasti mengalami kelemahan. Ini sudah fitrah dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah.
Dalam surah Ar-Rum [30]: 54, Allah berfirman;
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ
Allah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kalian) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kalian) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.
Meski demikian, menurut sebagian ulama, keadaan kelemahan tubuh ini bisa dihilangkan asalkan seseorang mau mengamalkan asmaul husna. Jika dia melalukan amalan membaca asmaul husna ini, maka insyā’ Allāh akan menghilangkan kelemahan tubuhnya sehingga ia tetap sehat dan tetap kuat. Bacaaan Asmaul Husna yang dimaksud agar tubuh tetap kuat adalah berikut,
يَا قَوِيُّ يَا مَتِيْنُ
Yaa qowiyyu yaa matiin.
Wahai Dzat Yang Maha Kuat dan Maha Kokoh.
Amalan membaca Asmaul husna ini dibaca sebanyak seratus kali (100 x) selama seminggu. Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab An-Nujūm az-Zāhirah li Sulūk Ṭhorīq al-Ākhirah karya al-Habib Zayn bin Sumaith berikut;
وافاد الحبيب سالم بن حفيظ عن العلامة احمد زيني دحلان ان تكرير هذا الذكر : يا قوي يا متين مدة اسبوع كل يوم مئة مرة مجرب لزوال الوهن في البدن
Habib Salim bin Hafidz memberikan faidah yang bersumber dari Ahmad Zaini Dahlan bahwa mengulang-ngulang dzikir ini; Yaa qowiyyu yaa matiin, selama seminggu sebanyak seratus kali sangat bermanfaat untuk menghilangkan kelemahan tubuh.