Terdapat ayat-ayat pembuka surat yang disebut misterius menurut Barat.
Di kalangan peneliti Barat, keberadaan ayat-ayat fawatih al-suwar (pembuka-pembuka surat) atau awail al-suwar (permulaan surat) atau al-huruf al-muqatta’ (huruf-huruf terpotong atau terpisah) ini disebut dengan nama ‘huruf-huruf misterius’.
Kemisteriusannya terlihat dari makna ayatnya yang tidak mudah untuk diterjemahkan atau ditafsirkan. Karena itu, keberadaan ayat-ayat pembuka surat itu merupakan pembeda dan keistimewaan Alquran dengan kitab suci lainnya.
Imam al-Suyuti, pengarang kitab Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, menyatakan, “Menurut Ibnu Abbas RA, huruf-huruf pembuka surat itu merupakan singkatan dari nama-nama Allah SWT (asma’ al-husna).”
Misalnya, alif lam mim adalah singkatan dari Allah Lathif Majid. Kemudian, alif lam mim ra adalah singkatan dari Ana Allahu A’lam wa Ara. Lalu, alif lam mim shad adalah Allah, al-Rahman, al-Shamad.
Sedangkan, ha mim singkatan dari Al-Rahman. Alif lam ra adalah Al-Rahman Al-Rahim, ha mim ain sin qaf adalah Al-Rahman Al-Alim, Al-Quddus Al-Qahir. Tha sin mim adalah Dzuu Al-Thawl dan kaf ha ya ain shad adalah Kafi, Hadi, Amin, Aziz, Shadiq. Adapun huruf nun adalah Nur, huruf qaf berarti Qadir atau Qahir, dan shad adalah shadaqallah. Sedangkan, yaa sin dimaknai dengan Ya Sayyid al-Mursalin.
Beberapa pendapat lain menyatakan, keberadaan huruf-huruf tersebut merujuk pada nama-nama nabi (misalnya, Thaha, Haa mim, dan Yaa sin), nama gunung (Kaf ha ya ain sin qaf).
Selain itu, ada pula yang berpendapat, keberadaan huruf-huruf pembuka ini sebagai media untuk membangkitkan perhatian Nabi kepada wahyu Ilahi yang akan disampaikan Jibril untuk membuat orang-orang terpesona yang mendengarnya serta menjadi pemisah antara yang satu dan yang lain.
Namun, dari semua pendapat yang beredar, penafsiran yang paling dianggap mewakili dan sedikitnya bisa diterima kalangan umat Islam, dalam beberapa terjemahan Alquran, diartikan bahwa huruf-huruf tersebut masuk dalam kategori ayat-ayat mutasyabihat yang memiliki makna “hanya Allah yang tahu”.