Orang yang hasad (dengki) berharap kenikmatan yang ada pada orang lain tercabut atau hilang. Entah kenikmatan itu berpindah kepadanya atau tidak, yang penting kenikmatan itu hilang dari orang yang dituju.
Hasad adalah sumber dari berbagai keburukan dan kerusakan di masyarakat. Salah satunya :
1. Orang yang hasud mengerahkan seluruh kemampuan pikiran dan tubuhnya untuk menghancurkan kehidupan orang yang ia tuju. Ia menggabungkan kemampun pribadinya dan mengajak masyarakat untuk membantunya dalam meraih tujun busuk ini.
2. Hasad adalah pendorong bagi banyak kejahatan di muka bumi ini. Jika kita mempelajari sebab-sebab dari berbagai kekejian seperti pembunuhan, pencurian, permusuhan dan berbagai kekejian lainnya, maka akan kita temukan bahwa sebab terbanyak muncul dari sifat hasad.
Karenanya tidak heran bila Hasad itu diperumpamakan seperti api yang bisa membakar orang yang memilikinya dan membahayakan orang di sekitarnya.
3. Hasad adalah termasuk sifat paling berbahaya dan musuh utama dari kebahagiaan. Orang yang memiliki sifat hasad mustahil akan bahagia.
4. Hasad dari sisi maknawi adalah tanda kelemahan dan kehinaan manusia. Hasad juga menjadi tanda kebodohan dan lemahnya iman. Karena orang yang hasad sebenarnya melihat dirinya lebih rendah dibanding orang yang dia maksud, karenanya dia selalu berusaha menjatuhkan orang tersebut.
5. Orang yang hasad menentang hikmah dan ketentuan Allah dalam pembagian rezeki dan kebaikan-kebaikan lainnya. Karenanya dalam sebuah hadist disebutkan :
“Hasad asalnya bermula dadi hati yang buta dan penentangan kepada pemberian Allah Swt.
Keduanya adalah dua sayap kekufuran. Dan dengan sifat hasad ini, anak adam terjebak dalam kerugian abadi dan kehancuran yang selamanya ia tidak akan selamat darinya.”
Masyarakat yang terjangkit virus hasad dan punya pandangan yang sempit akan menjadi masyarakat yang tertinggal. Orang yang dengki terjangkit penyakit kejiwaan yang berbahaya. Bahkan di masa ini telah ditemukan bahwa banyak sekali penyakit tubuh yang berasal dari penyakit jiwa. Dan penyakit ini harus kita sembuhkan dari jiwa-jiwa masyarakat Muslim.
Dan perlu di ingat juga bahwa Sayyidina Ali bin Abi tholib pernah berpesan :
“Sehatnya tubuh bermula dari sedikitnya rasa hasad.”
Karena hasad ini membahayakan orang yang hasud sebelum membahayakan orang yang dimaksud, bahkan tidak jarang sifat buruk ini berujung pada perbuatan menyakiti dan membunuh. Naudzubillah min dzalik !
Semoga Allah menyelamatkan kita dari sifat buruk ini!