Semangat Membantu yang Lain, Lupa Kerabat : Kenapa yang Lebih Dekat Harus Diperhatikan?

Semangat Membantu yang Lain, Lupa Kerabat : Kenapa yang Lebih Dekat Harus Diperhatikan?

Hampir semua orang lupa dan mungkin salah kaprah tentang sedekah. Seolah menjadi lebih utama ketika bersedekah kepada orang yang lemah melalui lembaga amal dan filantropi yang kita tidak mengetahui sasarannya. Atau ada iklan tentang sedekah satu keluarga, satu kampung, kelompok atau negara tertentu yang membutuhkan sedekah dan bantuan kemanusiaan kita.

Banyak di antara kita tersentuh hatinya melihat iklan, selebaran, dan postingan seseorang dan lembaga untuk membantu meringankan beban orang lain. Tersentuh sangat wajar dan insaniyah. Peduli dan tergugah adalah sikap yang sangat dianjurkan.

Namun, kadang kita lupa dan tidak tergugah sama sekali terhadap penderitaan orang terdekat. Kerabat membutuhkan seolah tidak menjadi kepedulian, tetapi ketika melihat mereka yang nan jauh di sana membutuhkan uluran tangan seolah sangat mudah dan tergugah.

Tentu tidak ada larangan untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan yang jauh di sana yang mungkin terkena dampak perang, konflik, bencana dan sebagainya. Namun, sudahkah kita lihat kanan kiri dan samping rumah kita? Sudahkah mereka memiliki kecukupan? Kenapa penderitaan dan kekurangan mereka tidak menggugah diri kita?

Melindungi Sekitarmu dari Kelaparan

Islam menerapkan prinsip yang menurut saya sangat luar biasa. Setiap orang mempunyai tanggungjawab untuk melindungi kerabat dan sekitarnya dari kemiskinan dan kelaparan. Bayangkan jika prinsip ini diterapkan di mana semua orang yang mampu melindungi kerabat dan lingkungan sekitarnya sebelum memikirkan yang jauh di sana.

Al-quran pun berkali memberikan pelajaran penting untuk memprioritaskan bantuan kepada yang dekat. Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (QS. An Nur: 22).Baca Juga:  Perhatikan! Mengolok-olok dan Merendahkan Bukan Perilaku Islami

Dalam urutan untuk membantu meringankan beban, Al-Quran juga memberikan pedoman sebagai berikut : Al-Baqarah (2) ayat 215, “Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.”

Dalam berbagai hadist pun Nabi memerintahkan untuk memberikan bantuan dan sedekah kepada yang terdekat sebelum yang jauh. Inilah kenapa mayoritas ulama menurut Imam Nawawi dalam kitabnya Majmu’ Syarah Muhaddzab bersepakat bahwa sedekah lebih utama kepada sanak famili dan yang terdekat dibandingkan orang lain.

Jika prinsip yang terdekat dijalankan tentu semua orang mempunyai tanggungjawab terhadap keluarga, kerabat, tetangga dan lingkungan sekitarnya. Semua orang mempunyai kepedulian untuk melindungi yang terdekat agar tidak melarat. Jika semua orang melindungi yang terdekat niscaya tidak ada yang jauh pun yang melarat karena sudah dilindungi oleh keluarga terdekat masing-masing.

Bahkan Rasulullah sangat tidak suka orang yang melalaikan kerabat dan yang terdekat sementara ia justru membantu yang jauh di sana.  ” ….Wahai umat Muhammad, demi Allah yang telah mengutusku dengan kebenaran, Allah tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunyai kerabat yang membutuhkan bantuannya, sementara ia memberikan sedekah atau bantuan itu kepada orang lain. Dan demi Allah yang jiwaku berada dalam genggamannya, Allah tidak akan memandangnya di hari kiamat nanti” . (HR. Thabrani).

Itulah terkadang terjadi salah kaprah. Banyak ajakan bersedekah dan membantu meringankan beban orang lain sementara kita lupa kerabat dan tetangga yang membutuhkan. Lebih tergugah dengan ajakan dan seruan membantu mereka yang jauh di sana, tetapi abai terhadap mereka yang terdekat yang membutuhkan.B

Hikmah melindungi yang terdekat adalah terjalinnya silaturrahmi yang terus menerus dilakukan. Tidak hanya pahala sedekah, tetapi pahala silaturrahmi yang menjadi anjuran kuat dalam Islam bisa dilakukan sekaligus.

Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah kepada orang miskin hanya mendapatkan pahala sedekah saja, sedang sedekah kepada sanak kerabat mengandung dua keutamaan, yaitu sedekah dan menyambung tali kekerabatan.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Majah).

ISLAM KAFFAH