SEORANG muslim sebaiknya jangan pernah tinggalkan shalat 5 waktu. Agama seseorang akan tegak jika shalat wajib yang 5 waktu dikerjakan. Sebaliknya, agama seseorang akan runtuh jika shalat wajib 5 waktu ditinggalkan. Karena shalat wajib 5 waktu diibaratkan tiang penopang.
Sebenarnya shalat wajib 5 waktu adalah amalan paling dasar yang wajib dilakukan oleh seorang muslim dalam kondisi apapun. Oleh karena itu, tanamkan dalam diri, azamkan dengan kuat bahwa jangan pernah tinggalkan shalat 5 waktu bagaimanapun kondisinya.
Dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dalam hadits ini disebut bahwa shalat dalam agama Islam adalah sebagai tiang penopang yang menegakkan kemah. Kemah tersebut bisa roboh (ambruk) dengan patahnya tiangnya. Begitu juga dengan Islam, bisa ambruk dengan hilangnya shalat. Maka tak heran jika seorang muslim jangan pernah tinggalkan shalat 5 waktu.
Dari ‘Abdullah bin ’Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah -bagi yang mampu-, (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
Faedah yang bisa kita tarik dari hadits di atas:
1. Dikatakan dalam hadits ini bahwa Islam adalah seperti kubah yang dibangun di atas lima tiang penopang (rukun). Apabila tiang penopang kubah yang terbesar tersebut roboh, maka robohlah kubah Islam.
2. Dalam hadits ini juga disebutkan bahwa rukun-rukun Islam adalah tiang-tiang penopang suatu kubah (bukan tiang biasa). Di situ ada dua kalimat syahadat. Kedua kalimat tersebut adalah rukun. Di situ juga ada shalat dan zakat yang masing-masing sebagai rukun.
Lalu bagaimana mungkin kubah Islam tetap berdiri jika salah satu dari tiang penopang kubah sudah tidak ada, walaupun rukun yang lain masih ada?
3. Rukun atau tiang Islam tadi dimasukkan dalam nama Islam. Artinya, jika hilang sebagian rukun, maka hilanglah nama Islam. Lebih-lebih ini disebut rukun atau tiang penopang, bukan seperti bagian lainnya.
Jangan Pernah Tinggalkan Shalat 5 Waktu
Dalam suatu hadits disebutkan alasan mengapa seorang muslim jangan pernah tinggalkan shalat 5 waktu. Hadits tersebut menjelaskan bahwa shalat wajib merupakan pembeda antara seorang muslim dan seorang kafir. Rasulullah SAW bersabda:
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Buraidah Al Aslami).
Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi dalam bukunya yang berjudul Anda Bertanya Islam Menjawab mengatakan, selama manusia hidup, shalat harus dilakukan. Baik dalam keadaan senang maupun susah. Dalam perjalanan atau pun tidak. Bahkan dalam keadaan sakit atau pun tidak.
Jika kita beralasan tidak dapat melakukan shalat karena tidak bisa berdiri, maka Allah memberikan keringanan shalat dengan cara duduk. Shalat dalam posisi duduk tidak bisa, maka dengan berbaring.
Apabila seseorang masih tidak bisa shalat dengan cara berbaring, dia dapat melaksanakan shalat dengan mata atau pun isyarat jari. Kalau juga tidak bisa melakukan dengan cara itu sedang kita memiliki akal yang sehat, lakukanlah shalat dengan hati dan perasaan.
Seperti itulah ketentuan yang telah Allah berikan kepada kita. Allah memberikan keringanan kepada setiap hamba-Nya untuk melakukan shalat. Jadi, dapat dipastikan bahwa shalat itu benar-benar penting untuk kita laksanakan. Maka jangan pernah tinggalkan shalat 5 waktu apapun hambatannya.
Orang yang meninggalkan shalat dapat digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:
Pertama, orang yang menolak, ingkar dan melawan perintah shalat dengan mengatakan bahwa tugas melakukan shalat bukan sebagai kewajiban bagi dirinya. Orang semacam ini masuk dalam kelompok kafir.
Jangan Pernah Tinggalkan Shalat 5 Waktu
Kedua, orang yang menggampangkan dan melalaikan shalat, tetapi dia tetap yakin bahwa shalat adalah asas agama dan satu perintah Allah yang wajib dilaksanakannya. Orang yang seperti ini tidak termasuk ke dalam golongan kafir.
Orang yang termasuk dalam kategori kedua, perlu diberi anjuran dan diajak untuk shalat. Dalam penyampaiannya perlu dengan cara yang ramah dan bijaksana. Karena, orang yang seperti itu, dalam hati kecilnya masih tersimpan keimanan, sebab ia yakin bahwa shalat itu kewajiban yang harus dilaksanakan.
Berbeda halnya dengan kategori pertama. Orang tersebut tidak yakin bahwa shalat itu merupakan kewajiban. Sekali pun kita mengajaknya shalat, ia tetap tidak akan mau, sebab dalam pikirannya shalat itu bukanlah kewajibannya.
Jadi, ia akan berpikiran, untuk apa melaksanakan shalat, toh bukan jadi suatu hal yang menguntungkan baginya.
Semoga dengan membaca penjelasan di atas semakin menguatkan iman dan takwa kita sebagai seorang muslim. Sekali lagi, ingat baik-baik, jangan pernah tinggalkan shalat 5 waktu! Wallahu ‘alam. []