Al-Wakiil artinya Allah Maha Pelindung, dan al-Kafiil yang bisa diartikan dengan Allah Maha Menegakkan segala urusan lagi Maha Menjamin. Di dalam al-Quran amat banyak disebut tentang al-Wakiil danal-Kafiil. Bahwa Allah adalah Penjaga, Penolong, Pemelihara dan Penjamin kita. “Wa kafaa billaahi wakiil,” dan cukuplah Hus.
Jadi, barang siapa yang mencukupkan Allah sebagai Pelindung dan Penjamin, maka dengan kemurahan Allah dirinya akan terjamin dan terlindungi. Orang yang yakin kepada Allah, hidunya pasti tenang dan pasti banyak mendapat pertolongan-Nya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
“Dan bertawakalah kepada Allah, dan cukuplah Allah sebagai Wakiil.”(QS. al-Ahzb [33]: 3). Orang yang bertawakal kepada-Nya itu derajatnya tinggi. Dalam beramal pasti lillaahitaala. Tidak ada lagi niat macam-macam, sebab dia yakin Allah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Para ahli tawakal itu orang-orang top, sehingga jangan meremehkan mereka.
Nah, penyakit kita adalah berprasangka buruk kepada Allah, dan tidak rida terhadap ketentuan-Nya. Padahal, Allah yang melindungi, menjamin, memelihara dan menjaga segala-galanya. Secara umum, pemeliharaan Allah meliputi seluruh jenis pepohonan, binatang, hingga orang-orang yang zalim seperti yang di Israel.
“Demikian itulah Allah, Tuhan Pemelihara kamu, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia. Dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.” (QS. al-Anm [6]: 102).Dan,“Sesungguhnya engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu.” (QS. Hd [11]: 12)
Seperti saat menulis atau membaca tulisan ini, diam-diam kita terus diurus Allah. Sedangkan kita jangankan mengurus diri sendiri, karena mandi saja kita jarang. Sekali mandi juga tidak bersih, atau kerepotan untuk mencuci seluruh tubuh. Kita paling bisanya hanya cuci mata. Sama dengan orang yang di Israel itu juga diurus oleh Allah. Mereka tidak mengerti bagaimana mengurus tubuhnya sendiri. Kita sama-sama makhluk-Nya.
Rumput, nyamuk, kambing, maupun kita yang jarang ingat kepada Allah dan mereka yang zalim, tetap dicukupi oleh Allah. Memang begitu kecukupan yang umum dari Allah. Tidak perlu lagi repot memikirkan rezeki atau jodoh datang dari mana misalnya. Hanya membuat pusing kalau semuanya dipikirkan. Kita pun tidak pernah tahu dan tidak mampu memikirkan, apa saja kebutuhan kita selama ini yang sudah dicukupi oleh Allah.
Yang harus kita kejar adalah kecukupan atau pemeliharaan yang khusus dari Allah. Yaitu kecukupan batin. Tidak sekadar lahiriah, tapi pemeliharaan atas hati, akal, amal, ibadah, hidup dan mati kita. Jaminan ketenangan dan pertolongan-Nya. Karena itulah kita harus terus-menerus berupaya agar benar-benar yakin kepada al-Wakiil.
Cukuplah Allah Pelindung kita. Contohnya terhadap orang-orang yang berkata sepenuhnya taat,“Tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu, sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari, berbeda dengan yang telah mereka katakan tadi. Allah mencatat siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah dari mereka dan bertawakalah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Penjaga, Pelindung, dan Pemelihara.” (QS. an-Nis[4]: 81)
Ayo, saudaraku! Kita cukupkan Allah sebagai Wakiil. Agar hidup kita dilindungi Allah, seperti dengan dimudahkan taat, dijauhkan dari maksiat, serta dibuat selalu ingat dan terus-menerus bersandar hanya kepada-Nya. Apa pun yang diberikan Allah, kita tidak boleh sok tahu di hadapan Yang Maha Mengetahui. Pasrahkan saja semua kepada pertolongan-Nya. Mari kita berupaya menjadi ahli tawakal! [*]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2271422/cukuplah-allah-sebagai-al-wakiil#sthash.VR8Qszgd.dpuf