Jamaah haji lansia akan menjadi atensi kementerian agama.
Petugas haji layanan lanjut usia bersiap untuk menjalankan tugasnya pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Salah satunya adalah Ikhsan Syafari seorang petugas haji layanan lansia asal Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Sebagai petugas haji layanan lanjut usia (lansia) yang akan bertugas pada penyelenggaraan ibadah haji 2023, Ikhsan Syafari, telah menyiapkan berbagai hal agar dapat memberikan pelayanan dan pendampingan yang optimal bagi seluruh jamaah lansia yang menunaikan ibadah haji tahun ini. Selain menjaga kesehatan fisik, Ikhsan terus berupaya menambah pengetahuannya tentang pelayanan bagi lansia.
“Kita sudah mendapatkan pembekalan di Jakarta selama sepuluh hari. Tentunya petugas harus sigap dalam melayani segala kebutuhan lansia, baik itu di embarkasi, pemondokan dan dalam melakukan ibadah-ibadah,” kata Ikhsan kepada Republika.co.id beberapa hari lalu.
Ikhsan mengatakan bahwa dirinya pernah memiliki pengalaman dalam melayani jamaah haji lansia saat bekerja sebagai petugas pendamping jamaah haji khusus pada sebuah biro travel haji dan umroh. Pengalaman tersebut menjadi modal berharga baginya untuk memberikan pelayanan yang optimal pada jamaah haji lansia yang melaksanakan haji tahun ini. Selain itu dalam keseharian pun ia mengaku sangat sering berinteraksi dengan para lansia di lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya care dengan para lansia, karena pergaulan sehari-hari saya juga banyak bergaul dengan orang-orang tua, dengan para kiai sepuh, dan tokoh-tokoh sepuh masyarakat, jadi memang lebih punya care ke sana,” kata Ikhsan yang menjadi petugas haji layanan lansia rekomendasi salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Ikhsan mengatakan ia akan bertugas sebagai petugas haji layanan lansia di sektor 3 Madinah. Ia mengatakan ada sebanyak 60 petugas haji layanan lansia yang tersebar di 6 sektor di Madinah. Setiap sektor terdapat 10 petugas haji layanan lansia. Namun demikian, menurutnya, petugas haji layanan lansia akan dibantu oleh para mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Arab Saudi dan sekitarnya dalam memberikan pelayanan bagi lansia.
Yang utama bagi para petugas haji layanan lansia yakni totalitas dalam melayani jamaah lansia, memiliki empati dan mau mendengar yang dikeluhkan para lansia, serta menyayangi para jamaah lansia seperti menyayangi orang tua sendiri.
Ikhsan mengatakan dengan total petugas lansia secara keseluruhan sekitar 300 orang, sedangkan jumlah lansia yang menunaikan ibadah haji tahun ini adalah sebanyak 67 ribu, maka yang perlu dilakukan petugas haji layanan lansia adalah mengakomodir semua komponen untuk peduli terhadap lansia dengan cara membuat lingkungan ramah lansia.
“Jadi kalau hanya mengandalkan tim kami, katakan di Madinah itu berarti ada 60 petugas haji layananan lansia, kalau hanya mengandalkan petugas haji lansia saja itu tidak mampu. Maka yang perlu dilakukan adalah kita membuat lingkungan di mana semua komponen yang ada itu peduli terhadap lansia. Baik itu akomodasi, transportasi, konsumsi dan lainnya,” katanya.
Ia mencontohkan pada sektor konsumsi petugas haji layanan lansia akan berkoordinasi dengan penyedia makanan dalam hal memberikan makanan yang sesuai dibutuhkan masing-masing para lansia.
Dalam hal akomodasi, para lansia akan mendapatkan layanan prioritas seperti tempat tidur yang lebih dekat dengan keluarga atau ketua kloter sehingga dapat lebih mudah dalam menerima layanan, selain itu diprioritaskan dalam layanan baik keberangkatan, ketika berada di Tanah Suci dan kepulangan.
Petugas haji layanan lansia juga terus berkoordinasi dengan petugas kesehatan untuk mengetahui kesehatan jamaah lansia serta memberikan obat-obatan medis yang diperlukan jamaah lansia.