Keutamaan Sedekah Sunah

Keutamaan Sedekah Sunah

Diriwayatkan dari Yazid bin Abi Habib, dari Abul Khair, bahwa dia mendengar dari sahabat ‘Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ أَوْ قَالَ: حَتَّى يُحْكَمَ بَيْنَ النَّاسِ

Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, sampai diputuskan di antara manusia (pada hari kiamat).’

قَالَ يَزِيدُ: فَكَانَ أَبُو الْخَيْرِ لَا يُخْطِئُهُ يَوْمٌ لَا يَتَصَدَّقُ فِيهِ بشيء ولو كعكة، ولو بصلة

Yazid berkata, “Abul Khair tidaklah melewatkan suatu hari, kecuali beliau bersedekah, meskipun hanya dengan kue atau bawang.” (HR. Ibnu Hibban 8: 104 dan Al-Hakim 1: 416)

Syekh Syu’aib Al-Arnauth berkata, “Sanadnya sahih sesuai dengan syarat Muslim.”

Kandungan hadis

Kandungan pertama, hadis ini menunjukkan keutamaan sedekah sunah. Sedekah sunah adalah di antara sebab mendapatkan naungan dan penjagaan dari panasnya matahari pada hari kiamat. Hal ini karena pada hari kiamat, matahari akan didekatkan. Jika jauh saja sudah terasa sangat panas, bagaimana lagi jika didekatkan?!

Imam Muslim meriwayatkan dari Sulaim bin Amir, Al-Miqdad bin Al Aswad telah menceritakan kepadaku, beliau radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ، حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ

Pada hari kiamat, matahari didekatkan ke manusia hingga sebatas satu mil.”

Sulaim bin Amir berkata,

فَوَاللهِ مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيلِ؟ أَمَسَافَةَ الْأَرْضِ، أَمِ الْمِيلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ – قَالَ: «فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا»

Demi Allah, aku tidak tahu apakah beliau memaksudkan jarak bumi ataukah mil yang dipakai bercelak mata. Lalu, mereka berada dalam keringat sesuai amal perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang berkeringat hingga tumitnya. Ada yang berkeringat hingga lututnya. Ada yang berkeringat hingga pinggang. Dan ada yang benar-benar tenggelam oleh keringat.” (HR. Muslim no. 2864)

Akan tetapi, Allah Ta’ala akan menjaga kekasih-Nya dan orang-orang yang gemar melakukan ketaatan dari panasnya matahari ketika itu.

Sedekah sunah ini memiliki keutamaan yang agung dan pahala yang besar. Demikian pula, sedekah memiliki faedah dan manfaat yang besar pula. Oleh karena itu, Allah Ta’ala memotivasi umatnya untuk bersedekah sunah. Allah Ta’ala berfirman,

مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللّهَ قَرْضاً حَسَناً فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافاً كَثِيرَةً وَاللّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَإِن كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَن تَصَدَّقُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 280)

Sedekah sunah ini bisa ditujukan kepada kaum muslimin yang membutuhkan (fakir miskin), atau kepada orang yang memiliki utang sehingga dia bisa melunasinya, atau untuk jalan-jalan kebaikan, baik membangun masjid, sekolah, memperbaiki jalan umum, dan yang lainnya.

Kandungan kedua, zahir hadis ini menunjukkan bahwa selain naungan arasy, juga terdapat naungan yang lain pada hari kiamat. Hal ini berdasarkan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “di bawah naungan sedekahnya.”

Penjelasan atas masalah ini ada dua:

Pertama, pada hari kiamat terdapat berbagai macam naungan yang akan menaungi manusia sesuai dengan jenis amal perbuatan. Akan tetapi, naungan arasy adalah naungan yang paling agung dan paling mulia, yang hanya Allah Ta’ala khususkan kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki.

Kedua, bahwa pada hari kiamat, hanya ada naungan arasy yang dijadikan sebagai naungan dan tempat berkumpul bagi orang-orang mukmin. Akan tetapi, karena naungan tersebut tidaklah bisa diraih dengan amal saleh, sedangkan manusia itu berbeda-beda tingkat amal salehnya. Maka, setiap orang akan mendapatkan naungan arasy sesuai dengan kadar amal salehnya.

Demikian pembahasan singkat ini, semoga bermanfaat.

Wallahu Ta’ala a’lam.

***

@Kantor Pogung, 9 Rabiul akhir 1445/ 24 Oktober 2023

Penulis: M. Saifudin Hakim

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/88937-keutamaan-sedekah-sunah.html