Besar kecilnya rezeki seseorang tidak akan tertukar atau salah alamat.
Setiap manusia telah ditetapkan rezekinya sejak dalam kandungan hingga dia meninggal. Sehingga besar kecilnya rezeki seseorang tidak akan tertukar atau salah alamat.
Karena besar kecilnya rezeki itu sejatinya adalah karunia dari Allah yang patut kita syukuri, maka kewajiban kita sebagai hamba Allah adalah berikhtiar dan bertawakal kepada Allah. Sudah sepatutnya kita berusaha mencari rezeki dengan jalan yang diridhai Allah.
Kita juga melakukan amalan-amalan untuk memperlancar rezeki seperti memperbanyak membaca shalawat atau sedekah. Tetapi, selain bershalawat, ternyata dengan memperbanyak membaca istighfar dan bertawakal kepada Allah pun dipercaya ampuh mendatangkan rezeki.
Amalan untuk Mendatangkan Rezeki
1. Tawakal
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Majah.
حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ ابْنِ هُبَيْرَةَ عَنْ أَبِي تَمِيمٍ الْجَيْشَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانً
Telah menceritakan kepada kami (Harmalah bin Yahya) telah menceritakan kepada kami (Abdullah bin Wahb) telah mengabarkan kepadaku (Ibnu Lahi’ah) dari (Ibnu Hubairah) dari (Abu Tamim Al Jaisyani) dia berkata: Saya mendengar (Umar) berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Dia akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki terhadap burung, ia pergi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang.” (Hadith Ibnu Majah).
Hadits ini bermakna jika saja orang-orang bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan datangkan rezeki dengan mudah sebagaimana Allah mendatangkan rezeki untuk burung-burung agar kenyang.
Karenanya, barang siapa bertawakal kepada Allah, menyerahkan semua atas usahanya kepada Allah, maka Allah yang akan mencukupi kebutuhannya. Seperti firmannya dalam surat At Talaq:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS Ath Thalaq ayat 2-3).
2. Istighfar
Istighfar bukan hanya bacaan dzikir untuk mendekatkan diri seorang hamba kepada penciptanya. Keajaiban istighfar juga ternyata mampu mendatangkan rezeki, sebagaimana tertulis dalam surat Nuh ayat 10-12
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا* يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا* وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَننِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا
Artinya: “Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengatakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.”
Imam Al Qurthubi dalam kitabnya Tafsir Al Qurthubi menjelaskan, sesungguhnya ayat-ayat ini menjelaskan istighfar dapat menarik rezeki dan karunia Allah Swt. Istighfar juga dapat mengundang dan mendatangkan hujan yang kita butuhkan dan menyelamatkan kita dari kekeringan.