Cita-Cita Khalifah Umar Bin Khattab yang Belum Tercapai

Cita-Cita Khalifah Umar Bin Khattab yang Belum Tercapai

Khalifah Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang bersahaja.

Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahuanhu menjabat sebagai khalifah setelah Abu Bakar As Siddiq. Keduanya adalah khalifah yang zuhud atau tidak cinta dunia. Mereka juga sangat takut berbuat salah saat memimpin rakyat karena akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Saat Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah. Ada cita-citanya yang belum tercapai. Cita-cita sahabat Nabi Muhammad SAW tersebut layak diteladan oleh para pemimpin rakyat.

Diriwayatkan, Umar bin Khattab berkata, “Jika masih diberikan kesempatan hidup, aku akan berkeliling mengunjungi rakyatku selama satu tahun penuh.”

“Sebab, aku tahu bahwa manusia memiliki kebutuhan yang tidak sampai kepadaku, baik karena mereka yang tidak dapat menemuiku maupun para pemimpin mereka tidak menyampaikannya kepadaku.”

“Aku akan berkeliling selama dua bulan di negeri Syam, dua bulan di Mesir, dua bulan di Bahrain, dua bulan di Kufah, dua bulan di Bashrah, dan dua bulan di Yaman.”

Akan tetapi, cita-cita Umar bin Khattab belum tercapai. Umar bin Khattab wafat sebelum cita-citanya tercapai. 

Kisah Umar bin Khattab ini dikutip dari buku 150 Kisah Umar bin Khattab yang ditulis Ahmad Abdul Al Thahthawi yang disunting, diterjemahkan, dan diterbitkan kembali PT Mizan Pustaka, 2016.

Sebagaimana diketahui, kisah Umar bin Khattab yang masyhur adalah saat Umar bin Khattab berkeliling di malam hari. Umar bin Khattab menjumpai seorang ibu dan anak-anaknya yang kelaparan. 

Ibu tersebut memasak air seolah memasak makanan untuk menenangkan anaknya yang menangis karena kelaparan. Mengetahui hal tersebut, Umar bin Khattab segera berlari ke gudang makanan dan membawa sekarung makanan untuk seorang ibu dan anak-anaknya yang kelaparan.

Umar bin Khattab sebagai khalifah memanggul sendiri makanan tersebut dan membantu memasak untuk ibu dan anak-anaknya yang kelaparan.

Saat pembantu Umar bin Khattab meminta untuk memikul makanan itu. Umar bin Khattab menolaknya, karena Umar bin Khattab ingin memikul sendiri karung makanan itu dan mengantarkannya.

Umar bin Khattab kepada pelayannya berkata, “Apakah kamu mau memikul dosaku pada hari kiamat?” 

Dari kisah tersebut, dapat dipahami bahwa Umar bin Khattab sangat bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai pemimpin rakyat. Dia bahkan merasa berdosa saat ada seorang ibu dan anak-anaknya yang kelaparan.

sumber : Dok Republika