Afrika Selatan tiba-tiba menjadi sorotan dunia karena keberaniannya menggugat Israel ke Mahkamah Interasional (ICJ) dengan tuduhan genosida. Langkah Afrika Selatan ini memang belum pernah terjadi sebelumnya.
Genosida adalah pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau ras. Menurut situs Museum Memorial Holocaust Amerika Serikat, genosida adalah tindakan yang dilakukan untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, suatu kelompok bangsa, etnis, ras atau agama.
Tuduhan Afrika Selatan sungguh sesuai dengan fakta. Korban tewas akibat serangan brutal Zionis Israel ke Palestina sudah mencapai 22 ribu lebih. Korban luka-luka mencapai 57 ribu lebih dan ditambah 7 ribu yang hilang. Angka-angka tersebut berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina seperti dikutip Al Jazeera.
Menurut Raz Segal, Direktur Program Studi Genosida di Stockton University, seperti dikutip TIME, kondisi yang terjadi di Gaza saat ini jelas-jelas genosida. Segal menilai, pasukan militer Israel sedang menjalankan tiga tindakan genosida, yaitu membunuh, menyebabkan cedera serius, dan tindakan penghancuran kelompok. Kita doakan, langkah hukum Afrika Selatan berhasil.
Dari segi diplomasi, upaya Afrika Selatan diujungtombaki Menteri Luar Negeri Grace Naledi Mandisa Pandor. Tak disangka Naledi ternyata seorang mualaf dan memiliki putra hafiz Alquran. Bagaimana kisah masuk Islamnya?
Islam sendiri di Afrika Selatan menjadi minoritas, jumlahnya sekitar 1 juta orang atau 1,9% dari jumlah penduduk Afrika Selatan. Salah satu tokoh yang berperan besar terhadap perkembanga Islam di neg yang mayoritas penduduknya berkulit hitam ini adalah ulama dari Indonesia. Siapakah dia dan bagaimana bisa terjadi?
Penasaran? Simak kisah selengkapnya di sini