Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni mengimbau takmir masjid untuk ikut serta memanfaatkan roshdul qiblat. Roshdul qiblat (kondisi dimana matahari benar-benar tepat di atas Ka’bah) biasanya di masa-masa terdahulu dilakukan ijtihad para ulama tetapi sekarang metode telah semakin canggih.
“Selain dengan metode sederhana, satelit saat ini telah bekerja dengan tepat untuk menentukan titik satu tempat sehingga penentuan arah kiblat dapat dilakukan jika matahari terhalang awan,” jelas dia kepada Republika.co,id, Kamis (26/5).
Selain dengan mengukur bayang-bayang benda yang berdiri tegak pada tanggal dan jam yang tepat mengarah ke Ka’bah, pengukuran arah bisa dilakukan dengan tepat menggunakan satelit. Ini untuk mengantisipasi jika matahari tidak terlihat atau mendung.
“Kami mengimbau masjid tetap melakukan roshdul qiblat pukul 16.18 WIB dan pukul 17.18 Wita Jumat (27/5),” kata dia.
Arah kiblat merupakan satu hal penting bagi umat Islam karena kiblat merupakan arah shalat yang wajib dilaksanakan umat Islam.