Seperti dikatakan spesialis jantung dr Rossana Barack, SPJP(K), FIHA, dari RS Metropolitan Medical Center (MMC) bahwa orang dengan kondisi hipertensi sebetulnya bagus dihadapkan dengan berpuasa. Alasannya karena dengan berpuasa segala hal yang berhubungan dengan hipertensi terutama dari segi makanan bisa ‘dibatasi’.
“Sering kali orang itu intakenya terlalu berlebihan, karena gaya hidupnya. Saat puasa asupan kan jadinya berkurang yang tadinya makan bisa tiga-empat kali dalam sehari jadi cuma waktu sahur sama buka sehingga memberikan kesempatan tubuh untuk istirahat,” kata dr Rossana yang akrab disapa dr Nako dalam acara seminar media Pfizer, di f(X) Senayan, Kamis (23/6/2016).
Namun manfaat tersebut lebih jauh ditekankan oleh dr Nako hanya berlaku bila puasa dilakukan secara wajar. Artinya saat berbuka atau sahur makanan yang dikonsumsi tak berlebihan karena kalap.
Di luar dari konsumsi makanan, puasa juga baik karena melatih seseorang untuk menahan emosi. Menurut dr Nako emosi dalam hal ini amarah adalah salah satu hal yang bisa memicu tekanan darah untuk naik secara tiba-tiba.
“Kita kesal, nangis, air mata keluar itu namanya sistem otonom dan tubuh mengeluarkan suatu zat yang namanya adrenalin. Itu memacu jantung bekerja keras menimbulkan respons-respons otak sehingga diinstruksikan untuk tensinya naik,” pungkas dr Nako.
(fds/vit)