MALAM pertama adalah malam dimana kedua mempelai melakukan hubungan kelamin pertama kali. Jadi seandainya kedua mempelai baru melaksanakan hubungan kelamin pada malam kedua atau malam ketiga atau malam kesepuluh, maka itulah yang disebut malam pertama.
Mengapa demikian? Karena malam pertama selalu dihubungkan dengan peristiwa pemecahan bakarah atau selaput dara.
Menahan nafsu birahi pada malam pertama pernikahan adalah langkah yang bijaksana. Sebaiknya pada malam itu dilakukan perkenalan dan tidur bersama atau melakukan cumbu rayu sebagai pelepas kerinduan. Diperlukan pula kebijaksanaan suami untuk memberikan ketenangan agar istri tidak merasa takut.
Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika menikah dengan ibunda ‘Aisyah radliallahu ‘anha.
Satu-satunya istri Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang gadis dengan memberikan kepada ‘Aisyah radliallahu ‘anha segelas susu dan duduk disampingnya untuk menenangkannya. (HR. Imam Ahmad dll dengan sanad hasan)
[Abdullah Saleh Hadrami]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2305635/malam-pertama-rasulullah-dan-aisyah#sthash.f5ImakcR.dpuf