DI zaman sekarang, seiring meningkatnya kesibukan para perempuan muslim dengan pekerjaannya di dalam maupun luar rumah. Kita kerap kali melalaikan adab dalam bertetangga. Padahal Rasul dan para istrinya sangat memuliakan tetangga.
Dari ‘A’isyah radhiallahu anha: Aku berkata kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallaam, “Aku mempunyai dua tetangga. Tetangga mana yang harus didahulukan ketika aku ingin memberi hadiah?” Rasulullah menjawab, “Kepada tetangga yang pintu rumahnya paling dekat.” (HR Al-Bukhari)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anha: Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallaam bersabda, “Wahai perempuan Muslim, janganlah merendahkan satu tetangga atas tetangga yang lain, walaupun hanya dengan kikil kambing.” (HR Bukhari dan Muslim)
Kedua hadits ini menjadi rujukan bagi kita untuk berbuat baik kepada tetangga, terutama tetangga terdekat. Jangan sampai kita mengutamakan tetangga yang lebih jauh, hanya karena dia kaya dan terpandang atau berteman akrab dengan kita. Sebab, tetangga yang pintu rumahnya terdekatlah yang paling sering melihat makanan atau segala sesuatu yang masuk ke rumah kita.
Selain itu, biasanya mereka pula yang lebih mengetahui keadaan kita dan menjadi orang pertama yang memberikan bantuan ketika kita tertimpa masalah, sehingga wajarlah Rasul mengutamakan mereka.
Kemudian, salah satu adab bertetangga ialah dengan tidak meremahkan sekecil apapun pemberian yang ia berikan pada kita. Bahkan, kita dianjurkan melakukan hal yang serupa, yakni memberikan apa-apa saja yang bermanfaat untuknya, baik itu dalam bentuk materi, dukungan moril maupun nasihat dalam kebenaran dan kesabaran. Selamat bertetangga. (DOS)
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2368180/adab-bertetangga-ala-rasul-yang-terabaikan#sthash.iFRlAyey.dpuf