Agar Kumpul Ibu-Ibu Jadi Lebih Bermanfaat

MUNGKIN di antara kita ada yang suami belum shalat, ada anak yang malas bangun shubuh, ada anak puteri yang terlalu gaul dan tidak menjaga aurat. Ini perlu strategi dakwah untuk menyelesaikan masalah di atas. Solusi paling utama: sebagai ibu terus belajar, nasihati terus keluarga, nasihati dengan santun, nasihati dengan tunjukkan akhlak kita yang mulia, nasihati dengan sabar.

Selain itu, agar majelis berkumpul menjadi lebih manfaat dapat dilakukan hal-hal berikut ini:

1- Buat pengajian dengan mendatangkan ahli ilmu yang biasa mengkaji ilmu secara ilmiah, bukan ustadz pelawak atau sekedar ustadz tenar. Lebih-lebih kalau bisa mengkaji ilmunya secara tashilii, lebih berjenjang.

2- Kaji Al-Quran dan saling membetulkan bacaannya, bisa juga sampai menghafalkannya. Kan lumayan kalau ibu-ibu punya hafalan Quran dua atau tiga juz.

3- Kalau lagi ngumpul, saling ingatkan (murojaah dan mudzakarah) mengenai pelajaran yang pernah dikaji.

4- Kalau punya waktu luang banyak baca buku atau isi waktu lainnya dengan ibadab sehingga terjauhkan dari hal-hal yang sia-sia.

5- Manfaatkan gadget kita untuk hal yang manfaat, bergabung dengan group atau channel yang bermanfaat sehingga bisa mendapatkan ilmu dari ulama dan para ustadz.

6- Hindari majelis ghibah dan kumpul dengan orang-orang shalih karena sifat sahabat biasa menarik kita, sebagaimana kata pepatah Arab “ash-shohibu saahibun.” Kalau kita berteman dengan orang shalih dan semangat ibadah, maka kita juga akan ikut baik.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)