BAGAIMANA caranya agar shalat tak jadi beban?
“Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan munkar. Dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)
Semua ulama sepakat bahwa shalat adalah yang pertama kali ditanyakan di akhirat kelak, karena shalat adalah ibadah yang paling utama. Jika baik shalatnya maka baik seluruh amalnya, namun jika buruk shalatnya maka buruk pula seluruh amalnya.
Agar Shalat Tak Jadi Beban: Jangan Sampai Sepelekan Shalat
Namun, yang terjadi saat ini adalah urusan shalat banyak disepelekan orang-orang Islam sendiri. Mereka berdalih, “Islam itu bukan hanya shalat, yang penting Islam itu di hati.
Kalau di hati seseorang masih ada Islam, tidak mengapa ia meninggalkan shalat.” Padahal yang benar Islam itu di hati, di lisan, dan dalam amalan juga. Tampak syiar-syiar Islam pada diri seorang Muslim dalam tiga hal tersebut.
Orang-orang yang mengatakan keislaman dan keimanan itu di hati, lalu meninggalkan shalat, hakikatnya tidak ada keimanan dan keislaman sedikit pun di hati mereka.
Karena kalau benar di hati mereka terdapat keislaman dan keimanan, mereka tidak akan mungkin meninggalkan shalat. Jangankan sebagai kebutuhan, sebagai kewajiban pun orang-orang seperti ini masih meninggalkan shalat.
Dengan menjadikan shalat sebagai kebutuhan, maka kita tidak akan merasa terbebani dan merasa berat saat akan melaksanakan shalat dan ibadah wajib lainnya.
Agar Shalat Tak Jadi Beban: Menurut Para Ulama Jika Meninggalkan Shalat dengan Sengaja
Bahkan para ulama sepakat, barangsiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka dia keluar dari Islam. Orang yang meninggalkannya itu harus dipinta untuk bertaubat, kemudian menjaga shalatnya.
Jika dia menolak untuk bertaubat dan tetap dalam keadaannya setelah dimintai untuk taubat, maka menurut para ulama, ia dihukum mati dengan status keluar dari agama Islam.
Adapun orang-orang yang meninggalkannya karena malas, namun masih meyakini bahwa shalat itu wajib, maka ia dibimbing dan diberikan sanksi sampai ia tidak lagi meninggalkan shalat.
Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang selalu menjaga shalatnya. Wallahu alam. []