Amalan Sunah di Bulan Sya’ban (Bagian 1)

TAK terasa, seiring berjalannya waktu dan silih bergantinya siang dan malam, kini kita semua telah memasuki bulan sya’ban, suatu bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat islam untuk mempersiapkan diri menyambut bulan penuh berkah, Ramadan.

Sebagai bulan yang mengiringi hadirnya Ramadan, dan gerbang untuk memfokuskan diri beribadah di dalamnya, tentunya ia memiliki beberapa keistimewaan yang berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Selain terdapat beberapa ibadah yang sunah untuk diamalkan di dalamnya, juga terdapat berbagai hukum dan amalan yang erat kaitannya dengan bulan Ramadan.

Namun ketika memperhatikan fenomena sebagian umat islam di bulan ini, kita mendapati bahwa mereka telah banyak membuat-buat amal ibadah khusus yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dalam bulan ini, sehingga mereka mencampur adukkan antara amalan sunah yang haq dan amalan bid’ah yang batil.

Padahal penentuan adanya amal ibadah itu merupakan hak Allah ta’ala, tidak boleh bagi siapapun mengkhususkan ibadahbaik tata cara atau waktunya-tanpa adanya dalil baik dari Al-Quran dan hadis-hadis shahih.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda : “Barangsiapa yang beramal dengan sebuah amalan yang bukan dari ajaran kami maka amalan itu akan tertolak.” (Muttafaqun alaih)

Semoga tulisan ini dapat membuka hati kita untuk lebih mengenali amalan-amalan yang disunahkan dan amalan yang tidak disunahkan dalam bulan ini.

Berikut amalan-amalan yang disunahkan di bulan Sya’ban:

1. Memperbanyak puasa dibulan Sya’ban. Ini merupakan petunjuk Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, sebagaimana dalam hadis Aisyah radhiyallahu’anha:

“Saya tidak pernah melihat rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berpuasa sebulan penuh kecuali dalam Ramadan dan saya tidak melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada dibulan Sya’ban”. (HR Bukhari 1969 dan Muslim 1156)

Adapun sebab beliau memperbanyak puasa dibulan ini adalah:

1) Agar mengajar umatnya untuk berlatih puasa sehingga akan terasa mudah menjalani puasa ramadan karena telah terbiasa dengan puasa sya’ban.

2) Beliau melakukannya untuk mengingatkan para sahabatnya akan dekatnya bulan Ramadan.

3) Sebagai rasa syukur atas dekatnya kedatangan Ramadan.

Apakah dibolehkan berpuasa setelah pertengahan bulan Sya’ban?

Jawabannya adalah tetap dibolehkan berpuasa karena hadis larangan berpuasa selepas pertengahan sya’ban yaitu (Jika pertengahan Sya’ban telah tiba maka janganlah berpuasa) adalah dhoif lagi munkar dan menyelisihi hadis shahih yang hanya membatasi larangan itu pada sehari atau dua hari sebelum Ramadan. [bersambung]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2295714/amalan-sunah-di-bulan-syaban-bagian-1#sthash.1URhJUmn.dpuf