Angan-Angan adalah Harta Orang Yang Dungu
Penyakit yang menimpa kaum Yahudi dan Nasrani kala itu adalah mereka hanya berangan-angan dan terus berangan-angan hingga meyakini bahwa mereka adalah penghuni surga dan selain mereka adalah penghuni neraka.
Al-Qur’an menceritakan dalam firman-Nya :
وَقَالُواْ لَن يَدۡخُلَ ٱلۡجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ هُودًا أَوۡ نَصَٰرَىٰۗ تِلۡكَ أَمَانِيُّهُمۡۗ قُلۡ هَاتُواْ بُرۡهَٰنَكُمۡ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar.” (QS.Al-Baqarah:111)
Sayangnya, penyakit semacam ini tidak hanya menimpa oknum-oknum dari Yahudi dan Nasrani, hari ini kaum muslimin juga banyak yang terjangkiti penyakit yang sangat merusak ini.
Al-Qur’an menceritakan kisah Bani Israil dan Ahlul kitab agar kita bisa mengambil pelajaran dan menjauhi penyakit-penyakit yang menimpa mereka. Khususnya penyakit yang sangat merusak ini yaitu hidup dalam angan-angan.
Masalah terbesar pada diri kaum muslim hari ini adalah mereka hidup dalam angan-angan bahwa hanya kelompok mereka yang masuk surga dan diluar kelompok mereka adalah ahli neraka. Padahal surga itu harus diraih dengan perjuangan yang tidak mudah.
Setiap muslim pasti berharap masuk surga, tapi tidak akan ada yang meraih surga hanya dengan angan-angan belaka.
وَمَنۡ أَرَادَ ٱلۡأٓخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ كَانَ سَعۡيُهُم مَّشۡكُورٗا
“Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.” (QS.Al-Isra’:19)
فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا
“Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS.Al-Kahfi:110)
Dalam ayat lain Allah swt berfirman :
لَّيۡسَ بِأَمَانِيِّكُمۡ وَلَآ أَمَانِيِّ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِۗ مَن يَعۡمَلۡ سُوٓءٗا يُجۡزَ بِهِۦ وَلَا يَجِدۡ لَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيّٗا وَلَا نَصِيرٗا – وَمَن يَعۡمَلۡ مِنَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ يَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ وَلَا يُظۡلَمُونَ نَقِيرٗا
(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah.
Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizhalimi sedikit pun. (QS.An-Nisa’:123 -124)
Dari ayat-ayat diatas menjadi jelas bahwa angan-angan tidak akan membantu sedikitpun untuk menyelamatkanmu. Karena Allah swt selalu menggandengkan Rahmat dan Anugerah dari-Nya dengan amal, perjuangan dan kesungguh-sungguhan dari hamba-Nya.
Bila kita berangan-angan surga tanpa berjuang dengan beramal untuk mendapatkannya maka sadar atau tidak kita sebenarnya sedang bermain-main dengan Allah swt.
Rasulullah saw bersabda :
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
“Orang pintar adalah orang yang menginstropeksi dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah kematiannya.
Sementara orang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan kepada Allah swt.”
Semoga bermanfaat…