Ann Marie Lambert Terinspirasi Keluarga Nabi Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, Ann Marie Lambert Stock menetap di Indiana. Seperti halnya warga Indiana, tak banyak dilakukan warga kota kecil. Usai lulus sekolah, selanjutnya bekerja dan akhirnya menikah. “Saya pernah menikah, dan punya dua anak. Perceraian inilah saya memulai hidup yang tak pernah dibayangkan sebelumnya,” ucap dia seperti dilansir onislam.net, Ahad (7/9).

Sebagai ibu dua anak, Ann memang haus akan ilmu. Ia berkeyakinan, belajar membuatnya terbebas dari kota kecil dengan rutinitas yang terbatas. Begitu menurutnya.  “Saya bisa tahu, bagaimana kehidupan masyarakat Timur Tengah, Eropa, Asia dan Afrika. Ini membangkitkan semangat saya, dan akhirnya membuat saya tahu banyak hal yang sebenarnya saya tidak ingin tahu,” kenang dia.

Suatu hari, Ann memutuskan menghadiri acara Festival Memburu Bulan, satu acara tradisi warga Native American. Di sana, Ann bertemu pemuda asal Mesir bernama Muhammad. Saat itu, Ann menawarkan daging babi panggang. “Kok aneh, dia tidak makan babi. Saya pikir dia Yahudi. Ternyata dia Muslim,” ucapnya.

Seketika, Ann menanyakan apakah ia seorang pemuda penyembah sapi. Muhammad pun tertawa dengan pertanyaan itu. “Akhirnya saya menikah dengannya,” kata dia.

Dimata Ann, Muhammad seorang yang bijaksana. Ia tidak pernah memaksa Ann menjadi Muslim. Justru, Muhammad memintanya untuk ke gereja. “Namun, ia meminta agar dibolehkan mengenalkan ajaran Islam kepada kedua anak-anak saya,” ucap dia.

Pada satu kesempatan, Ann bertemu dengan teman suaminya. Saat itu, teman Muhammad bertanya kepada Ann, kemana dia setelah hidup. Pertanyaan itu membuat Ann berpikir. Dia tak lagi pernah ke gereja. Annpun sadar bahwa ada konsekuensi dengan aturan itu.

“Saya akan ke neraka,” kata Ann.

Ditengah kegundahannya, Ann menemukan informasi tentang Islam dan Muslim. Dibacalah informasi itu. Ia menemukan sebuah sosok yang menganggumkan namun tidak pernah ia dengarkan ceritanya. “Saya tidak pernah tahu Rasulullah itu. Tapi saya menyadari bahwa beliau adalah keturunan Nabi Ibrahim, tepatnya melalui Nabi Ismail,” kata dia.

Lalu ia baca kisah Nabi Ismail. Di cerita itu, ia mengetahui bagaimana perjuangan keluarga Ibrahim ditengah padang pasir yang gersang. “Satu pertanyaan muncul, bagaimana Nabi Ibrahim meninggalkan keluarganya di padang pasir, ia seorang Nabi. Bagaimana nasib mereka,” tanya dia.

Ann pun melanjutkan bacaan soal Islam dan Muslim. “Semakin banyak membaca, saya semakin takut dengan kebenaran Islam. Saya belum sanggup, mengubah hidup secara radikal. Tapi saya tidak ingin menjadi berbeda. Saya bingung,” kata dia.

Pada akhirnya, Ann tidak kuasa menerima kebenaran Islam. “Saya mengucapkan syahadat. Dan setelah itu banyak cobaan menerpanya. Tapi itu yang membuat saya semakin mantap memeluk Islam. Saya beranikan diri mengenakan hijab,” kata dia.