Apa tugas malaikat Jibril pada saat ini? Para malaikat adalah hamba Allah swt. yang dibebani untuk melaksanakan ibadah, dan mereka senantiasa tunduk dan merendahkan diri kepada Allah swt. secara sempurna, dengan tidak pernah melanggar perintah-Nya serta mengerjakan segala apa yang diperintahkan oleh-Nya. Dan, salah satu kewajiban orang Islam adalah mengimani nama-nama mereka sebatas yang diketahui namanya.
Begitu pula mengimani sebatas pengetahuan tentang tugas mereka masing-masing. Mereka mempunyai jasad, sebagaimana ada yang memiliki dua sayap, ada yang tiga sayap dan empat, bahkan ada yang lebih banyak lagi dari itu. Ini tentunya sebagai sanggahan bagi orang yang mengira bahwa malaikat hanya sekedar ruh.
Di antara tugas-tugas malaikat adalah mereka menulis semua yang terjadi pada semua manusia berupa perkataan dan perbuatan, baik yang tampak ataupun tersembunyi. Catatan mereka terperinci bukan sekedar catatan global.
Kemudian diantara tugas-tugas lain malaikat adalah menjaga umat manusia, menyertainya dan menyerukan kepada kebajikan, menjadi duta antara Allah dengan hamba-Nya, menguatkan orang-orang mukmin dan berperang bersama mereka, mencabut ruh ketika wafat, menanyai mayit di dalam kuburnya lalu memberinya nikmat atau menyiksanya, mengembalikan ruh kedalam jasad dan meniupkannya dalam bentuk sebelumnya,menuntun ahli surga dan membagikan rezeki kepada mereka, dan menjadi juru kunci neraka.
Di dalam al-Qur’an telah disebutkan bahwa setiap malaikat memiliki kedudukan masing-masing. Allah berfirman dalam QS. al-Saffat[37]:164:
وَمَامِنَّاۤ اِلَّا لَهٗ مَقَامٌ مَّعْلُوْمٌ
Artinya: “Dan tidak satu pun di antara kami (malaikat) melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu.” (QS. As-Saffat [37]: 164).
Lalu Apa Tugas Jibril Waktu Nabi Muhammad Saw Masih Hidup?
Jika kita telisik, term Jibril berakar pada huruf Jim-ba-ra’. Menurut pakar, akar kata ini memiliki arti asal “Abdullah (hamba Allah)”. Pendapat ini senada dengan pendapat Ibnu ‘Asyur. Sedangkan dalam bahasa Ibrani Jibril disebut dengan “Gabriel” yang berarti “Pahlawan Tuhan” dikatakan juga sebagai “Jabr El” yang bermakna “Kekuatan Tuhan”.
Jibril adalah malaikat yang paling masyhur. Tetapi, yang jelas, Malaikat Jibril ditugaskan untuk menyampaikan wahyu dan melakukan tugas-tugas lainnya.
Syahdan, kita tahu, hampir semua ustadz mengatakan bahwa Jibril merupakan salah satu malaikat yang sangat dicintai oleh Allah swt. Ini terlihat dalam beberapa ayat al-Qur’an bahwa Allah swt. menyandingkan nama Jibril dengan asma-Nya.
Salah satunya terdapat dalam surah al-Baqarah [2]: 97;
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Barang siapa menjadi musuh Jibril maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.” (QS. Al-Baqarah [2]: 97).
Jibril dalam pandangan umum mempunyai tugas untuk menyampaikan wahyu atau risalah kenabian kepada para Nabi dan utusan, sehingga dengan tugas yang selalu berhubungan dengan orang-orang yang mulia itu pula Jibril diberi dengan beberapa gelar yang mulia pula seperti gelar rasulun karim (utusan yang mulia) dan lain sebagainya.
Sekurang-kurangnya, tugas Malaikat Jibril waktu masa kenabian diantaranya: Membantu Siti Maryam, membantu Nabi Ibrahim, mengazab kaum Nabi Lut, menyumpal mulut Firaun, membela Rasulullah, menurunkan dan mengajarkan al-Qur’an, mengajarkan agama, mengajarkan shalat, menyampaikan kabar dan salam, menemani Rasulullah Isra’ Mi’raj.
Namun demikian, Sebagai malaikat yang menurut pandangan umum bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi, tak sedikit pula yang bertanya-tanya apakah Jibril sudah tidak mempunyai tugas lagi pasca wafatnya Nabi Muhammad saw? Apa Jibril sudah jadi malaikat pengangguran yang menunggu datangnya hari kiamat?
Apa Tugas Malaikat Jibril Pada Saat Ini?
Pasca wafatnya Rasulullah saw. sebagai Khatam al-Nabiyyin (penutup para Nabi) yang hal itu menjadi tanda bahwa berakhir pula tugas Jibril sebagai pembawa wahyu. Akan tetapi, malaikat Jibril masih mempunyai tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Allah swt. Diantara tugas-tugasnya pasca kenabian adalah.
Pertama, Malaikat Jibril ditugaskan untuk mendampingi mereka yang sedang mengalami sakaratul maut dalam keadaan suci. Ia ditugaskan untuk membawa rahmat dan kemudahan bagi orang sekarat dalam keadaan suci untuk menghormatinya.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Thabrani dalam kitab Mu’jam al-Kabir: “Diriwayatkan dari Maimunah binti Sa’ad berkata: Saya berkata, “Wahai Rasulullah, Apakah orang yang sedang Junub boleh tidur? Nabi menjawab;
“Saya senang bila seorang yang junub tidur setelah ia berwudhu terlebih dahulu, karena saya khawatir bila ia dicabut nyawa, sedangkan Malaikat Jibril tak mau mendatanginya.” (HR. Thabrani).
Kedua, dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ada empat malaikat yang diberi tugas untuk mengelola dunia. Dari empat malaikat tersebut adalah Jibril yang salah satu tugasnya adalah mengurusi angin, Mikail mengurusi urusan hujan dan tumbuh-tumbuhan, dan Izrail diberi tugas mencabut nyawa.
Sedang Israfil diberi tugas untuk menyampaikan perintah kepada mereka. Salah satunya adalah riwayat al-Baihaqi dari Ibnu Sabit.
Empat panglima malaikat yang mengurusi urusan dunia. Ibnu Abi Hatin dan Abu Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-Uzamah dan Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dari Ibnu Sabit ia berkata;
“Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, Malaikat maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, Malaikat maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka.” (HR. al-Baihaqi No. 294).
Ketiga, Sebuah riwayat menyebutkan bahwa malaikat Jibril ditugaskan untuk memenuhi dan menahan hajat manusia. Dalam sebuah riwayat Imam al-Baihaqi dari Sabit dikatakan bahwa Allah mendelegasikan Jibril untuk mengurusi hajat manusia. Apabila orang mukmin berdoa, Allah menahan Jibril sejenak untuk mengabulkan doanya.
Hal ini terjadi karena Allah senang mendengarkan lantunan doa orang mukmin. Lain halnya apabila yang berdoa adalah orang kafir, maka Allah langsung menginstruksikan kepada Jibril untuk segera memenuhinya.
Keempat, Malaikat Jibril masih turun ke bumi untuk menyambut Lailatul-Qadar. Hal ini terekam jelas dalam surah al-Qadr [97]: 4. Allah Swt. berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْ ۚ مِّنْ كُلِّ اَمْرٍ
Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Roh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.” (QS. Al-Qadr [97]: 4).
Rupanya, di kalangan mufassir mayoritas menafsirkan kata ruḥ dalam ayat di atas adalah malaikat Jibril yang menjabat sebagai pemimpin dari banyaknya malaikat yang turun pada malam lailatul-Qadar.
Menurut Wahbah al-Zuhaili, Lailatul-Qadar adalah malam kemuliaan yang mana malam itu malam penentuan takdir umat manusia oleh Allah selama satu tahun kedepannya, seperti rezeki, kematian, dan sebagainya, lalu kemudian diserahkan urusannya kepada empat malaikat yang mengatur urusan-urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, Izrail dan Israfil.
Sedangkan menurut Quraish Shihab, kata ruh tersebut adalah Jibril dan begitulah penafsiran yang populer dikalangan para mufassir.
Kelima, tugas malaikat Jibril yang terakhir adalah senantiasa menyeru para penduduk langit di kala Allah swt, menunjukkan cinta-Nya kepada hamba-Nya, sebagaimana pelajaran dari Nabi Muhammad saw., dari Abu Hurairah ra:
“Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abd al-Aziz bin Muḥammad dari Suhail bin Abu Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw, bersabda: “Jika Allah mencintai seorang hamba, jibril dipanggil:
Sesungguhnya Aku mencintai si fulan maka cintailah ia, lalu ia (jibril) berseru di langit, maka turunlah kecintaan untuknya di kalangan penduduk bumi. Itulah yang disebut dalam firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam: 96).
Sedangkan jika Allah membenci seorang hamba dipanggillah jibril (sesungguhnya Aku membenci si fulan) lalu jibril berseru di langit kemudian turunlah kebencian itu ke bumi. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Abd al-Raḥman bin Abdullah bin Dinar meriwayatkan dari ayahnya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi saw, seperti hadiṣ ini.” (HR. Tirmiẓi No. 3085).
Yang dimaksud dengan kecintaan kepada Allah adalah kecintaan yang mengandung konsekuensi ketaatan dan penghambaan diri kepada Allah. dan ketundukkan, beribadah hanya kepada-Nya serta tidak menyekutukan-Nya.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa cerita yang selama ini diketahui masyarakat yang mengatakan bahwa pasca Rasulullah saw. wafat, tugas malaikat Jibril telah selesai itu tidaklah benar, melainkan tetap mengemban tugas sampai sekarang. Hanya saja tugasnya berbeda, dalam hal ini antara masa kenabian dan pasca kenabian berbeda.
Sekian penjelasan apa tugas Malaikat Jibril pada saat ini? Wallahu a’lam bishawab.