Apakah memposting foto anak dapat menyebabkan penyakit ain? Pembahasan ini tengah marak pembahasannya di media sosial. Tak sedikit para agamawan mengatakan bahwa memposting foto anak menyebabkan penyakit ain, benarkah klaim itu?
Mungkin pasal Ain ini jarang diketahui oleh banyak orang, padahal efeknya berbahaya sekali. Allah swt dan Rasulullah SAW sama-sama mengingatkan lewat firman dan sabdanya, agar supaya kita bisa berhati-hati. Ain sendiri banyak ulama’ yang mendefinisikannya, di antaranya adalah Ibnu Hajar al-Asqalani, di mana beliau mengatakan;
وَالْعَيْنُ نَظَرٌ بِاسْتِحْسَانٍ مَشُوبٍ بِحَسَدٍ مِنْ خَبِيثِ الطَّبْعِ يَحْصُلُ لِلْمَنْظُورِ مِنْهُ ضَرَرٌ….وَقَدْ أَشْكَلَ ذَلِكَ عَلَى بَعْضِ النَّاسِ فَقَالَ كَيْفَ تَعْمَلُ الْعَيْنُ مِنْ بُعْدٍ حَتَّى يَحْصُلَ الضَّرَرُ لِلْمَعْيُونِ وَالْجَوَابُ أَنَّ طَبَائِعَ النَّاسِ تَخْتَلِفُ فَقَدْ يَكُونُ ذَلِكَ مِنْ سُمٍّ يَصِلُ مِنْ عَيْنِ الْعَائِنِ فِي الْهَوَاءِ إِلَى بَدَنِ الْمَعْيُونِ وَقَدْ نُقِلَ عَنْ بَعْضِ مَنْ كَانَ مِعْيَانًا أَنَّهُ قَالَ إِذَا رَأَيْتَ شَيْئًا يُعْجِبُنِي وَجَدْتُ حَرَارَةً تَخْرُجُ مِنْ عَيْنِي.
“Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya. Mungkin fenomena ini agak janggal bagi beberapa orang, sebab bagaimana mungkin penyakit ain ini bisa berdampak kepada orang yang dilihatnya, padahal jaraknya jauh sekali.
Hal ini ditengarai oleh tabiat manusia, di mana di antara mereka memiliki watak yang buruk. Sehingga bisa menghasilkan efek negatif, yang mana “racun” tersebut bisa menjangkit seseorang yang dilihat.
Tak ayal ada seseorang yang peka terhadap ini, di mana ia merasa matanya panas ketika ada seseorang yang takjub kepadanya.” (Ibnu Hajar al-‘Asqalany, Fath al-Bari bi syarh sahih al-bukhari, Juz 10, halaman 200).
Terkait dampak buruknya, Allah swt berfirman dalam Al-Quran surat al-Qalam ayat 51;
وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ
Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila”.
Salah satu mufassir ternama, Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam exegesisnya menjelaskan ayat ini sebagaimana redaksi berikut;
وَقَوْلُهُ: ﴿وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ﴾ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ، وَمُجَاهِدٌ، وَغَيْرُهُمَا: ﴿لَيُزْلِقُونَكَ﴾ لَيُنْفِذُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ، أَيْ: لَيُعِينُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ، بِمَعْنَى: يَحْسُدُونَكَ لِبُغْضِهِمْ إِيَّاكَ لَوْلَا وِقَايَةُ اللَّهِ لَكَ، وَحِمَايَتُهُ إِيَّاكَ مِنْهُمْ. وَفِي هَذِهِ الْآيَةِ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْعَيْنَ إِصَابَتُهَا وَتَأْثِيرُهَا حَقٌّ، بِأَمْرِ اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ، كَمَا وَرَدَتْ بِذَلِكَ الْأَحَادِيثُ الْمَرْوِيَّةُ مِنْ طُرُقٍ مُتَعَدِّدَةٍ كَثِيرَةٍ… حَدِيثُ أَبِي جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ: قَالَ الْحَافِظُ أَبُو يَعْلَى الْمَوْصِلِيُّ، رَحِمَهُ اللَّهُ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَرْعَرَةَ بْنِ البِرِند السَّامِيُّ، حَدَّثَنَا دَيْلَمُ بْنُ غَزوان، حَدَّثَنَا وهْب بْنُ أَبِي دُبَيٍّ، عَنْ أَبِي حَرْبٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: “إِنَّ الْعَيْنَ لَتُولِعُ الرجلَ بِإِذْنِ اللَّهِ، فَيَتَصَاعَدُ حَالِقًا، ثُمَّ يَتَرَدَّى مِنْهُ” إِسْنَادُهُ غَرِيبٌ، وَلَمْ يُخَرِّجُوهُ.
“Telah berkata Ibnu ‘Abbas, Mujahid, dan yang lainnya : {‘benar-benar hampir menggelincirkan kamu’} ; yaitu mempengaruhi kamu;{‘dengan pandangan mereka’} ; yaitu memandangmu dengan mata-mata mereka yaitu mendengkimu karena kebencian mereka kepadamu. Sekiranya tidak ada perlindungan Allah kepadamu dari mereka.
Di dalam ayat ini terdapat dalil bahwa terkena Al-‘Ain dan pengaruhnya adalah haq (benar) dengan ijin Allah, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits yang diriwayatkan dari beberapa jalan yang berbeda.
Di antaranya adalah riwayat dari Hadits Abu Dzar alias Jundub ibnu Junadah Al-Hafidzh Abu Ya’la Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Muhammad ibnu Ur’urah ibnul Yazid As-Sami, telah menceritakan kepada kami Dailam ibnu Gazwan, telah menceritakan kepada kami Wahb ibnu AbuZar, dari Ibnu Harb, dari Abu Zar yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
Sesungguhnya ‘ain itu benar-benar dapat meringankan tubuh seseorang dengan seizin Allah, maka ia naik meninggi, kemudian terjatuh darinya (ketinggian)”. (Tafsir Ibnu Katsir Al-Qalam ayat 51).
Apakah Memposting Foto Anak dapat Menyebabkan Penyakit Ain?
Lalu apakah memposting foto anak di media sosial bisa menyebabkan penyakit Ain? Belum tentu, karena pada dasarnya yang potensial mendatangkannya adalah pandangan yang melihat.
Di mana setidaknya ada 2 faktor, yakni rasa kebenciannya yang membara pada yang dilihat. Hanya saja, kita sudah diberi amalan oleh Rasulullah SAW untuk mengantisipasi penyakit ini. Di mana beliau memberikan kita perisai doa agar supaya terhindar dari penyakit tersebut, doanya adalah sebagai redaksi berikut;
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“A’udzu bi kalimatillahit tammati min kulli syaithoni wa hammatin wa min kulli aynin lammatin”
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua Setan, Binatang yang beracun dan ‘Ain yang menyakitkan” (HR al-Bukhari No. 3371).
Demikian penjelasan terkait apakah memposting foto anak dapat menyebabkan penyakit ain? Wallahu A’lam bi al-Shawab.