Berikut ini adalah doa pasrah kepada Allah. Sebelum membicarakannya, salah satu inti ajaran keimanan pada Allah Swt. adalah bersikap pasrah kepada Allah. Mengapa? Karena hakikatnya seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan-Nya, dan kita hanya diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya (surah adz-Dzāriyāt: 56).
Tuhan bahkan dengan tegas mengatakan kalau Dia begitu dekat kepada hamba-Nya yang meminta (al-Baqarah: 186). Karena itu, begitu aneh jika ada diantara makhluk-Nya yang merasa putus asa karena merasa tidak ada lagi tempat untuk meminta.
Sama anehnya ketika diantara makhluk-Nya merasa putus asa terhadap sesama makhluk karena keinginannya tidak terwujud, padahal seluruh makhluk telah berada di garis takdir-Nya.
Adalah Ibn ‘Aṭāillah al-Sakandarī, di antara ulama yang melihat pentingnya manusia terbuka jiwanya bahwa segala sesuatu itu berada dalam genggaman takdir-Nya, maka manusia harus bersikap pasrah dalam seluruh aspek kehidupan.
Pasrah bukan tidak berbuat apapun, tapi pasrah dimaknai sebagai keyakinan penuh bahwa seluruh langkah manusia itu berada di bawah garis takdir-Nya, maka keberhasilan atau tidak dalam sebuah aktivitas, tidak berasal dari manusia sama sekali.
Ibn ‘Aṭāillah al-Sakandarī banyak membicarakan hal ini dalam kitabnya al-Tanwīr fī Isqāṭ al-Tadbīr (Pencerahan untuk Berhenti Mengatur (yang Maha Mengatur)). Kemudian ia menyajikan sejumlah doa agar kita yakin untuk pasrah kepada Allah. Berikut ini sejumlah bacaan doa pasrah kepada Allah, dalam buku yang sudah dialihbahasakan ke bahasa Indonesia dengan judul Istirahatkan Dirimu dari Kesibukan Duniawi,
Doa Pertama;
اللهم إنّا نسألك أن تصلّي على سيّدنَا محمَّد وعلى آل سيّدنَا محمد كما صلّيت على سيّدنا إبراهيم وعلى آل سيّدنَا إبراهيم فِي العالمين إنّك حمِيْدٌ مَجيد. اللهم اجعَلنا من المستَسلِمين إليك، ومن القائِمين بيْن يَديك، وأخرجنا من التدبير معَك أو عليْكَ واجعلنا من المفوّضِينَ إليْك
Allahumma innā nas.aluka an tusholliya ‘alā sayyidinā Muḥammadin ‘wa ‘alā āli sayyidinā Muhammadin kamā shollaytā ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhim fī al-‘ālamīna innaka ḥamīdu-m-majīd. Allahumma-j’alnā mina-l-mustaslimīna ilayka, wa mina-l-qāimīna bayna yadayka, wa akhrijnā mina-t-adbīr ma’aka aw ‘alayka wa-j-‘alnā mina-l-mufawwidhīna ilayka
Artinya; Ya Allah, kami memohon kepadamu, semoga Engkau curahkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya, sebagaiman Engkau curahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim As. dan keluarganya di seantero alam. Sesungguhnya Engka Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah, jadikanlah kami sebagai golongan dari hamba yang pasrah kepada-Mu, senantiasa berada dalam naungan-Mu. Ya Allah, keluarkan kami dari keinginan ikut mencampuri pengaturan-Mu atau mengharap pengaturan dari selain-Mu. Dan jadikanlah kami termasuk yang menyerahkan diri kepada-Mu.
اللهم إنَك قد كنْتَ لنَا من قبل أن تكون لأنفسِنَا، فكن لنَا بعْدَ وُجودنا كما كنت قبل وجودنا، وألبسنَا ملابس لطْفِك وأقبل علينا بجنابك وعطفك وأخرِج ظلُمات التدبير من قلوبِنَا، وأشرق نور التفويض في أسرارِنا، وأشْهدنا حسْنَ اختيارك لنا، حتّى يكون ما تقتضيه فينا وتختاره لَنا أحبّ إلينا من مختارنا لأنفسنَا
Allahumma innaka qad kunta lanā min qabli an takūna li anfusinā, fa kun lanā ba’da wujūdinā kamā kunta qabla wujūdinā. Wa albisnā malābisa luṭfika wa aqbil ‘alaynā bi janābika ‘aṭfika wa akhrij ẓulumāti al-tadbīr min qulūbinā, wa ashriq nūr al-tafwīdh fī asrārinā, wa ashhidnā husna-khtiyārika lanā, hattā yakūna mā taqtadīhi fīnā takhtāruhu lanā aḥabba ilaynā min mukhtārinā li anfusinā.
Ya Allah, Engkau ada untuk kami sebalum diri kami sendiri ada, maka Engkau jelas ada setelah kami ada sebagaimana Engkau sudah mawjud sebelum kami ada. Kenakanlah kami dengan sandang kelembutan-Mu. Terimalah kami dengan belas kasih-Mu.
Keluarkan kami dari gelapnya keinginan ikut mencampuri pengaturan-Mu yang merasuk di dalam hati kami. Gantilah dengan kemunculan sinar kepasrahan dari relung jiwa kami. Persaksikanlah indahnya pengaturan-Mu kepada kami, sehingga ketetapan yang Engkau takdirkan dan pilihkan kepada kami lebih kami cintai dibanding pilihan kami sendiri.
اللهم لا تشغلنا بما ضمنت لنا عمّا أمرتَنَا، ولا بشيء أنت ضامنه لنا عن شيء أنت طالبه منّا، اللهم إنّك دعوتنا إلى الإنقياد إليك، والدوَام بين يديك، وإنّا عن ذلك عاجزون إلا أن تقدّرنا، وضعفَاء إلا أن تقوّيَنا، ومن أين لَنا أن نكون في شيء إلا إن كوّنتَنا، وكيف لَنا أن نصل لشيْءٍ إلّا إن وصّلتَنا، وأنّى لَنا أن نقْوى على شيء إلا إن أعنتنا، فوفّقنَا لما أمرتَنا، وأعنّا على الإنكفاف عمّا عنه زجرتنا.
Allahummā lā tushgilnā bimā dhominta lanā ‘ammā amartanā, wa lā bi shai.in anta dhōminuhi lanā ‘an shai.in anta ṭālibuhu minnā. Allāhumma innaka da’awtanā ilā-l-inqiyād ilayka, wa-d-dawām bayna yadayka, wa innā ‘an dhālika ‘ājizūna illā an tuqaddiranā, wa dhu’afā.a illā an tuqawwiyanā, wa min ayna lanā an nakūna fī shai.in illā an kawwantanā. Wa kayfa lanā an naṣila lanā li shai.in illā in waṣṣaltanā, wa annā lanā an naqwā ‘alā shai.in illā in a’antanā, fawaffiqnā limā amartanā, wa a’innā ‘alā-l-inkifāf ‘ammā zajartanā.
Ya Allah, jangan Engkau jadikan kami sibuk dengan apa yang sudah Engkau jamin sehingga kami mengabaikan yang Engkau perintahkan, jangan jadikan kami sibuk dengan sesuatu yang Engkau sudah jamin sehingga kami tidak memperhatikan permintaan-Mu pada kami.
Ya Allah, Engkau sudah menyeru kepada Kami agar tunduk kepada-Mu, senantiasa berada dalam naungan-Mu, tetapi kami tidak mampu melakukan itu semua kecuali atas kuasa-Mu, kami lemah mewujudkan itu kecuali atas kekuatan-Mu, Akankah kami akan berada pada suatu keadaan kecuali itu karena Engkau telah membuatnya ada untuk kami?
Akankah kami bisa sampai pada suatu hal melainkan Engkau yang membuat kami sampai ? Bisakah kami kuat menanggung sesuatu melainkan itu karena pertolongan-Mu! Maka, Ya Allah bimbinglah kami agar sesuai dengan yang Engkau perintahkan, dan bantulah kami untuk menjauhi yang Engkau larang.
Demikian penjelasan bacaan doa pasrah kepada Allah. Semoga kita menjadi hamba yang senantiasa berpasrah kepada-Nya. Amiin.