Dalam kitab Jawahir Al-Shalawat, Habib Husain bin Muhdlor Thohir Al-Hinduwan menyebutkan salah satu bentuk shalawat yang disebut dengan shalawat ziarah. Menurut Habib Husain bin Muhdlor Thohir Al-Hinduwan, shalawat ini disebut dengan shalawat ziarah, karena barang siapa memperbanyak membaca shalawat ini, maka Allah akan memberikan rezeki yang banyak dan berkah sehingga dia bisa menunaikan rukun Islam yang ke-5, yaitu pergi Haji. Selain itu, akan dipermudah bisa ziarah ke makam Rasulullah dan ziarah kubur Sayyidina Abu Bakar.
Adapun lafadz shalawat ziarah dimaksud adalah sebagai berikut;
اَللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ عَدَدَ الرَّمْلِ الرَّقِيْقِ صَلاَةً تَرْزُقُناَ بِهاَ مِنْ اَهْلِ التَّوْفِيْقِ وَتُبَلِّغُناَ بِهاَ الْحُضُوْرَ اِلىَ البَيْتِ الْعَتِيْقِ، وَزِياَرَةَ قَبْرِ نَبِيِّنا محمد صلى الله عليه وسلم وَقبر سيدنا اَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ وَعَلىَ آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allohumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin ‘adadar romlir roqiiqi sholaatan tarzuqunaa bihaa min ahlit tawfiiqi wa tuballighunaa bihaa al-hudhuuro ilal baitil ‘atiiqi wa ziyaarota qobri nabiyyinaa muhammadin shollallaahu ‘alaihi wa sallama wa qobri sayyidinaa abii bakrinis shiddiq, wa ‘alaa aalihii wa shohbihii wa sallim.
Artinya:
Ya Allah, curahkan rahmat atas junjungan kami, Nabi Muhammad, sebanyak butiran pasir yang halus, dengan rahmat itu, Engkau anugrahi kami termasuk orang yang mendapat taufik (kekuatan melakukan kebaikan), dan Engkau sampaikan kami hadir di Rumah Tua (Ka’bah), dan dapat ziarah ke makam Rasulullah Saw dan makam Sayidina Abu Bakar Al-Shiddiq. Juga atas keluarganya dan para sahabatnya, curahkan juga salam.