Bagaimana Sebuah Doa Diijabah?

ANDA tentu pernah memohon sesuatu kepada Allah, lalu terkabulkan. Di sisi lain, Anda juga pasti pernah memohon sesuatu, namun hingga kini tak kunjung terkabulkan. Sesungguhnya sebagai hamba tugas kita adalah berdoa dan meminta. Bahkan hal tersebut memiliki nilai ibadah sebagaimana sabda Rasulullah, “Doa itu ibadah.” (HR Abu Daud & Tirmidzi).

Allah Swt. sebagai Sang Pencipta memerintahkan agar kita berdoa pada-Nya. “Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Ghafir [40]: 60)

Berdoa adalah salah satu bentuk penghambaan kita kepada Sang Pencipta. Doa merupakan pengakuan atas kelemahan yang kita miliki sebagai hamba. Pada ayat tersebut menunjukkan bahwa tidak berdoa adalah wujud dari kesombongan yang akan berakhir dengan hukuman dari-Nya.

Kita tidak pernah tahu bagaimana Allah mengijabah doa-doa yang kita panjatkan. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri menyebutkan, “Seorang muslim yang berdoa dalam keadaan tanpa dosa dan tidak memutus silaturrahim, Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal: disegerakan pengabulan doanya (mewujudkan harapan dan permintaanya sesegera mungkin), menyimpan permohonannya untuk kehidupan akhirat (sebagai balasan dari Allah), atau dihindarkan dari keburukan (dijauhkan dari musibah yang akan menimpanya).” Para sahabat lalu bertanya, “Bagaimana jika doa kita banyak?” Rasulullah Saw. menjawab, “Yang ada di sisi Allah masih jauh lebih banyak dari yang kalian minta.” (HR Ahmad)

Sebuah hadits Qudsi menyebutkan, ” Wahai hamba-Ku, andaikata mulai orang pertama sampai akhir, bangsa jin dan manusia, berdiri di satu bukit dan berdoa kepada-Ku, lalu Kupenuhi permintaan tiap-tiap orang, semua itu tidaklah mengurangi apa-apa yang ada di sisi-Ku, melainkan seperti berkurangnya air laut yang dimasuki jarum”

Sekalipun doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya sangat banyak, Allah tidak akan kekurangan apapun untuk memenuhi permintaan-permintaan tersebut. Hal ini diibaratkan dengan sebuah jarum yang dimasukkan ke dalam samudera. Sungguh tidak akan berkurang apa-apa kecuali hanya sedikit air yang menempel pada jarum tersebut.

Teruslah berdoa atas segala apapun yang kita harapkan. Berusahalah menjaga pintu doa tersebut dengan memenuhi perintah-Nya agar doa kita diijabah. Sesungguhnya semua itu teramat mudah bagi Allah. Berdoalah kepada Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, niscaya Dia memperkenankannya. []

Wallahualam bishawab

(referensi: buku Kumpulan Ceramah Pilihan Syaikh Al Qaradhawi)

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2308069/bagaimana-sebuah-doa-diijabah#sthash.izEml9Fv.dpuf