Pada abad pertengahan, Baghdad disebut sebagai ibu kota dunia. Karena, Baghdad mampu menggerakkan sistem pemerintahan, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan secara bersamaan.
Ketika kota-kota Eropa masih dicengkram kegelapan, Baghdad sudah menjalankan sebuah peradaban yang akhirnya memengaruhi perkembangan peradaban bangsa-bangsa di dunia.
Sehingga wajar beberapa dekade lalu, Baghdad menjadi tanah impian setiap bangsa di dunia untuk menguasainya.
Keindahan kota Baghdad seperti banyak berdiri bangunan megah dan kesuburan tanahnya itu berkat lalulintas air di Sungai Tigris dan Sungai Eufrat yang erletak di sebelah utara Teluk Persia.
Masa keemasaan kota metropolis intelektual itu terjadi pada masa kekuasaan Dinasti Abbasyih. Namun kebesaran dan keagungan Dinasti Abbasyih ini berakhir setelah Baghdad diluluhlantahkan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan tahun 1258.
Sebagai kota yang menjadi pusat intelektual dan peradaban dunia pada abad kedelapan hingga ke-14 M, kota Baghdad memiliki beberapa lembaga pendidikan yang berpengaruh pada masa kejayaan.
Sejumlah lembaga pendidikan yang sangat berpengaruh itu adalah Universitas al-Hikmah, Universitas al-Muntansiriyah dan Madrasah Nizamiyah.