ORANG-ORANG yang sesat dan mengagungkan logika (yang dangkal) kadang menggunakan argumen-argumen yang rapuh untuk menyanggah keyakinan bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman.
Di antara alasan mereka menolak keyakinan ini adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyatakan bahwa tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Dengan pernyataan semacam ini (yang asalnya dari dalil Quran dan hadits), mereka pun menyanggah dalil-dalil yang menyatakan bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman.
Berikut sanggahan dari Al Qodhi yang dinukil dari Imam An Nawawi rahimahullah.
Al Qodhi mengatakan, “Sebagian Mutazilah, Jahmiyah dan yang sepaham dengan mereka mengingkari turunnya Nabi Isa alaihis salam. Mereka mengklaim bahwa hadits tersebut tertolak dengan firman Allah Taala bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah penutup para nabi. Mereka juga beralasan dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Tidak ada nabi lagi sesudahku”. Mereka beralasan lagi dengan ijma (kesepakatan) kaum muslimin bahwa tidak ada nabi lagi sesudah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan syariat Muhammad itulah yang berlaku selamanya hingga akhir zaman, sehingga tidak mungkin dihapus.
Sunguh ini adalah alasan yang sungguh rapuh. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud turunnya Isa alaihis salam bukanlah beliau turun lagi sebagai Nabi yang membawa syariat baru dan menghapus syariat Islam. Tidak ada satu pun hadits dan dalil lainnya yang menyatakan semacam ini. Bahkan hadits-hadits yang membicarakan turunnya Isa adalah benar.” An Nawawi lantas mengatakan, “Sebagaimana telah disebutkan dalam kitab Al Iman dan selainnya bahwa Isa akan turun sebagai hakim yang adil dan akan berhukum dengan syariat kita (syariat Islam). Beliau akan menghidupkan kembali syariat Islam yang sudah ditinggalkan.”
[Muhammad Abduh Tuasikal]