Bekal Menerjemahkan Bahasa Arab

Bekal Menerjemahkan Bahasa Arab (Bag. 3)

Bagan/daftar penting yang diperlukan dalam menerjemah

Beberapa bagan yang perlu dipelajari bagi penerjemah untuk menunjang kelancaran menerjemah, terutama saat didapatkan kesulitan memahami teks Arab atau memahami makna sebuah huruf atau memahami makna sebuah wazan adalah

Bagan baca kitab

Langkah-langkah membaca kitab itu secara garis besar ada empat langkah:

Pertama: Menentukan jenis kata isim/fi’il/huruf.

Kedua: Menentukan mabni/mu’rab.

Ketiga: Menentukan kedudukan/jabatan dalam kalimat (i’rab) marfu’at/manshubat/majrurat.

Keempat: Menentukan tanda baca/tanda i’rab fathah/dhammah/kasrah/alif/wawu/ya’

InsyaAllah keempat langkah ini dapat membantu penerjemah dalam mendapatkan terjemahan yang tepat, khususnya ketika menghadapi kesulitan menentukan jabatan kata dalam kalimat (i’rab). Misalnya: apakah kata tersebut sebagai fa’il atau naibul fa’il, maf’ul muthlaq atau tamyiz dengan cara mengurut keempat langkah tersebut sehingga ditemukan akar masalahnya.

Bagan huruf

InsyaAllah bagan huruf dapat membantu penerjemah menerjemahkan sebuah huruf ma’ani dengan baik. Karena sebuah huruf ma’ani bisa memiliki banyak makna, sedangkan bagan huruf menggambarkan rangkuman dari berbagai makna huruf berdasarkan tinjauannya masing-masing.

Tinjauan huruf ma’ani yang sering terpakai dalam aktifitas menerjemah di antaranya adalah:

Pertama: Ditinjau dari sisi sebuah huruf beramal atau tidak, maka terbagi menjadi dua: 1) huruf-huruf yang beramal dan 2) huruf-huruf yang tidak beramal.

Kedua: Ditinjau dari sisi masuknya huruf  ke sebuah jenis kata (kalimah) ada 3, yaitu: 1) Huruf yang masuk ke fi’il, 2) huruf yang masuk ke isim, dan 3) huruf yang masuk ke fi’il sekaligus isim.

Semua kelompok huruf di atas (kecuali huruf yang beramal) memiliki banyak varian makna/fungsi, dan rata-rata masing-masing makna/fungsi tersebut beranggotakan banyak huruf.

Di samping menguasai bagan, tentunya penerjemah perlu menghafal huruf-huruf beserta varian maknanya masing-masing.

Contoh penerapan makna huruf

Makna huruf ف itu banyak, di antaranya:

Pertama: Fa’ tafri’

Ciri khas Fa’ tafri’ adalah kalimat setelah fa’ adalah cabang/pembagian/konsekuensi akibat dari kalimat sebelum fa’(pokok).

Cara penerjemahan:

“lalu”, “maka”, “di antaranya”, atau terjemahan semisalnya.

Contohnya adalah firman Allah:

هُوَ اْلَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُم مُّؤْمِنٌ

“Dialah yang menciptakan kalian, lalu di antara kalian ada yang kafir dan di antara kalian (juga) ada yang mukmin.” (QS. At-Taghabun: 2)

Kedua: Fa’ tafsiriyyah (Tafshil)

Fa’ tafsiriyyah (tafshil) adalah kalimat setelah fa’ menjelaskan kalimat sebelumnya.

Cara penerjemahannya: “yaitu”, “pun”, “misalnya”, atau terjemahan semisalnya.

Contoh:

توضأ زيد فغسل يده

“Zaid berwudu, dia pun mencuci tangannya.”

Ketiga: Fa’ ta’lil

Ciri khas fa’ ta’lil adalah jawaban dari “limadza” (kenapa), dan kalimat alasan terletak setelah huruf fa’.

Cara penerjemahannya: “karena”, atau terjemahan semisalnya.

Contoh:

ساعد المسلمين فهم إخوانك

“Bantulah kaum muslimin, karena mereka adalah saudara-saudaramu.”

Keempat: Fa’ sababiyyah

Ciri khas fa’ sababiyyah adalah jumlah yang terletak sebelum fa’ sebagai sebab bagi jumlah setelah fa’.

Cara penerjemahannya: “niscaya”, “maka”, atau terjemahan semisalnya.

Contoh:

اعمل خيرا فتحصد خيرا

“Lakukan kebaikan, niscaya engkau akan memanen kebaikan (pula).”

Daftar makna wazan

Sebuah wazan bisa jadi memiliki makna yang banyak. Dan daftar makna wazan ini dapat membantu (bi’idznillah) penerjemah dalam menentukan terjemah sebuah kata yang memiliki makna yang banyak tersebut, dengan cara memilih salah satu dari pilihan terjemahan yang sesuai dengan makna wazan dan konteks kalimatnya.[1]

Dengan demikian, di antara trik saat penerjemah bingung menentukan terjemah sebuah “kata yang bersayap”[2] adalah dengan memeriksa daftar makna wazan yang disesuaikan dengan konteks kalimat.

Wazan dan maknanya:

Berikut ini beberapa wazan dan maknanya:

Wazan:

أَفعَلَ –  يُفْعِل  

Makna:

Masuk ke sesuatu

Tempat yang dituju

Sering/banyak sekali.

Menjadi

Masa

Menawarkan/penawaran

Adanya hubungan erat antara fi’il dan fa’il

Wazan:

فعّل – يفعّل

Makna:

Me-muta’addi-kan fi’il lazim

Menunjukkan pembuatan fi’il dari isim

Membangsakan maf’ul bih pada pengertian asal fi’ilnya

Memperbanyak

Wazan:

فاعلَ – يُفاعِلُ

Makna:

Mengandung pengertian saling

Banyak memperbanyak

Menjadikan muta’addi saja

Asal fi’il-nya.

Wazan:

تفعّل – يتفعّل

Makna:

Menunjukkan pengertian rentetan atau akibat

Sanggup/kesanggupan

Menjauhkan diri

Meminta/mencari

Terjadi berkali-kali

Terjadi

Wazan:

تفاعل – يتفاعل

Makna:

Menunjukkan pengertian saling

Berpura-pura

Menunjukkan pengertian secara berangsur

Sama dengan makna mujarrad-nya

Rentetan akibat dari suatu perbuatan

Wazan:

انفعل – ينفعل

Makna:

Mengandung pengertian efek/akibat

Wazan:

افْتَعَلَ – يَفْتَعِل

Makna:

Menunjukkan pengertian akibat/pengaruh dari perbuatan

Saling

Sama dengan makna mujarrad-nya

Sangat

Menjadikan/membuat

Mencari

Wazan:

استفعل – يستفعل

Makna:

Memohon/meminta

Memiliki sifat (diartikan dengan: mengangap)

Mengubah

Sanggup/kesanggupan

Sama dengan makna mujarrad-nya

Pengaruh/akibat

Aplikasi Penunjang

Di zaman kemajuan teknologi smart phone ini, alhamdulillah banyak kemudahan untuk melakukan berbagai kebaikan dengan media aplikasi. Di antaranya kebaikan berupa penerjemahan teks-teks berkonten ajaran agama Islam dengan manhaj Salaf Saleh.

Seorang penerjemah ilmu-ilmu Syar’i, tentulah harus memiliki kemampuan untuk memahami ayat Al-Qur’an dan Al-Hadis, melalui tafsir ayat dan syarah hadis. Oleh karena itu, aplikasi penunjang yang terpenting dimiliki oleh penerjemah adalah aplikasi kitab-kitab tafsir dan syarah-syarah hadis. Di samping itu, perlu juga memiliki aplikasi kamus bahasa Arab maupun dalam bahasa Indonesia, sebagai bahasa sumber maupun sasaran penerjemahan.

Berikut ini beberapa aplikasi yang sangat menunjang penerjemah (biidznillah) dalam menerjemahkan teks-teks ilmu-ilmu Syar’i:

Pertama: Tafsir sekitar 40 an kitab Tafsir

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.thedawah.furqan

Kedua: Pencarian hadis, derajat dan syarahnya

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.thedawah.hadith

Ketiga: Kamus Arab-Indonesia

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ristekmuslim.kamusarabindo

Keempat: Kamus Ma’ani Indonesia

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.almaany.arid

Kelima: Kamus Ma’ani Arab

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.almaany.arar

KBBI versi 5

https://play.google.com/store/apps/details?id=yuku.kbbi5

Semoga Allah Ta’ala menjadikan serial tulisan ini bermanfaat luas bagi kaum muslimin dan muslimat. Wallahu a’lam.

***

Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah

Artikel: Muslim.or.id

Catatan kaki:

[1]  Konteks kalimat dapat diketahui dari hubungan antara sebuah kata yang sedang diterjemahkan dengan kata sebelum dan sesudahnya.

[2]  Kata bersayap yaitu kata yang memiliki banyak makna.

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/85217-bekal-menerjemahkan-bahasa-arab-bag-3.html